Koneksi Antar Materi Modul 2.1
Assalamualaikum wr.wb.
Salam dan Bahagia.
Salam Guru Penggerak,
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan!
Pada artikel kali ini saya Rina Meida Hafitriana, S.Pd CGP Angkatan 7 Kabupaten Cilacap Jawa Tengah akan memaparkan koneksi antar materi Modul 2.1
Tujuan:
Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian muridKeterkaitan antara Modul 1.1 , 1.2, 1.3, 1.4, dan 2.1 nantinya akan mencetak Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru dalam menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pembelajaran untuk mendukung SEMUA murid di kelas kita. Kita ingat bersama bahwa setiap anak adalah unik, mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu pula dengan minat, gaya belajar, kebiasaan, pola pikir, kemampuan literasi, numerasi, dan lain-lain. pasti berbedakan..? disinilah kita sebagai guru dituntut untuk memenuhi kebutuhan murid yang berbeda-beda agar mereka merasa nyaman saat belajar di kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran Berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut: Memahami tujuan pembelajaran Memetakan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil murid. Menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar Melakukan manajemen kelas yang efektif Menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan positif Melakukan penilaian yang berkelanjutan/ on going assessment Melakukan diferensiasi konten, produk, dan prosesPembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal dikarenakan pembelajaran berdiferensiasi berpihak pada murid, menciptakan lingkungan belajar yang positif, kolaboratif dan saling menghargai, serta adanya strategi pembelajaran didasari oleh kebutuhan murid meliputi kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. 1. Kesiapan Belajar Murid mengharuskan guru untuk meniali pengetahuan awal murid dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan dimana murid berada. 2. Minat Murid, Minat setiap anak pasti berbeda-beda. Mniat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 3. Profil Belajar Murid seperti lingkungan, Budaya, Gaya Belajar, dan Kecerdasan Majemuk. Guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi diantara ketiganya, KONTEN, PROSES, PRODUK, yang pasti, pertimbangan utamanya haruslah tentang sejauh mana diferensiasi yang kita pilih tersebut dapat memenuhi kebutuhan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan bukan sekedar memuaskan ceklis penerapan atas ketiganya.
Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu
1. Diferensiasi Konten
Adalah mendiferensiasikan materi pembelajaran kepada murid berdasarkan kebutuhan, dilihat dari kesiapan belajar murid secara konkret – abstrak, minat belajar murid dengan mempersiapkan topik atau materi sesuai minat siswa, profil belajar siswa sesuai gaya belajar, audio, visual, atau kinestetik.
2. Diferensiasi Proses
Adalah usaha untuk membantu murid memahami materi pembelajaran dengan memberi beberapa kegiatan atau scaffolding sesuai dengan kebutuhan murid.
3. Diferensiasi Produk
Produk berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.
Dalam profil belajar murid maka perlu mengidentifikasi lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, kemudian pengaruh budaya dari santai menjadi terstruktur, pendiam ke ekspresif, personal ke impersonal, gaya belajar murid juga dengan mengidentifikasi yaitu bisa visual (belajar dengan melihat), auditori (belajar dengan mendengarkan), kinestetik ( belajar sambil melakukan), kecerdasan majemuk (multiple intelegences), visual ke spasial, musical bodily kinestetik, logic matematika.Kaitan antar materi dengan modul sebelumnya yaitu
Filosofi pendidikan KHD pembelajaran berdiferensiasi dapat mewujudkan Merdeka Belajar. Berdasarkan pemikiran KHD pendidikan adalah menuntun anak sesuai kodrat alam dan zaman dengan berpihak pada anak sesuai perkembangan minat, bakat dan potensi anak. Hal ini berkaitan erat dengan pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan memberikan pembelajaran kepada anak dengan cara memetakan kebutuhan murid sesuai kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar anak.
Dalam melakukan pembelajaran berdiferensiasi, seorang GP harus berpihak pada muriid. Memiliki nilai "RaKoBerMaIn" yaitu Reflektif, Kolaboratif, Berpihak pada murid, Mandiri, dan Inovatif untuk menciptakan pembelajaran-pembelajaran berdiferensiasi agar dapat memenuhi kebutuhan murid, dengan demikian seorang GP dapat mewujudkan kepeminpinan murid dengan menuntun murid merdeka belajar. Hai ini sesuai dengan Nilai dan Peran GP.
Kaitan dengan visi guru penggerak, seorang guru penggerak tentunya memiliki visi untuk mewujudkan merdeka belajar yang sesuai profil pelajar Pancasila, dengan melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada anak yang selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi menyesuaikan kebutuhan belajar anak berdasarkan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.
Untuk menciptakan pembelajaran berdiferensiasi guru penggerak harus mampu berkolaborasi dan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh sekolah sehingga mampu mendukung terwujudnya visi dan mendukung perkembangan murid berdasarkan pemetaan kebutuhan murid.
Kaitan dengan Budaya Positif, Budaya positif adalah perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Lingkungan belajar yang mendukung diferensiasi dibangun dengan menerapkan budaya positif yaitu :
Komunitas belajar setiap orang di dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut oleh orang lain. Setiap orang di dalam kelas saling menghargai Murid merasa aman, menciptakan murid berani dalam mengemukakan pendapat Ada harapan bagi pertumbuhan yang ditunjukkan murid. Pertumbuhan setiap murid berbeda-beda walaupun hanya sedikit guru tetap mengapresiasinya. Guru mengajak murid untuk mencapai kesuksesan, pengalaman belajar mendorong murid lebih cepat, sedikit melampaui apa yang telah dikuasainya, guru memberikan dukungan sehingga murid tidak merasa frustasi tetapi mencapai kesuksesan. Adanya bentuk keadilan dalam bentuk nyata. Semua murid berhak mendapatkan perlakuan yang sama di dalam kelas. Guru berkolaborasi dengan murid untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan bersama, adanya tanggung jawab masing-masing agar pembentukan dan tercipta kelas yang efektif. Guru sebagai pemimpin kelas memiliki peran sangat penting dalam mengembangkan lingkungan belajar yang positif.
Kesimpulan: Pembelajaran berdiferensiasi sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Nilai dan Peran Guru Penggerak sangat diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran verdiferensiasi ini sangat layak untuk didesiminasikan kepada guru-guru di sekolah untuk ketercapaian pembelajaran yang berpihak pada murid dan memberikan pembelajaran yang bermakna sehingga akan tercapai pada tujuan pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Berikut adalah link You Tube Koneksi antar materi modul 2.1 https://youtu.be/4mndYSgAwy0 Terimakasih, sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum, wr.wb.Salam dan Bahagia.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar