Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi: SDN Ciporos 03 Karangpucung Kab. Cilacap _ Jawa Tengah

Lingkup Pendidikan: Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai: Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V melalui Model Pembelajaran Inovatif Berbasis TPACK

Penulis: Rina Meida Hafitriana, S.Pd

Tanggal: 14 dan 27 Oktober 2022, 12 dan 25 November 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini yaitu sebagai berikut.

Beberapa kondisi situasi yang menjadi latar belakang masalah ini yaitu ketika motivasi peserta didik kurang dalam proses pembelajaran sehingga berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. ditambah lagi peserta didik sekarang ini sebelumnya telah mengalami kehilangan waktu belajarnya atau learning loss yang cukup lama karena dihadapkan dengan fenomena pandemi covid-19. Setelah pandemi ini mulai mereda barulah ada pertemuan tatap muka. Namun situasi ini tidak lantas dengan mudah beradaptasi dengan capaian kompetensi siswa. Hal ini menjadi tugas baru bagi saya untuk memulai kembali segala konsep pembelajaran yang sudah diberikan sebelumnya dan mencari pembelajaran yang onovatif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Inilah yang menjadi latar belakang dalam tanggung jawab saya menjadi seorang guru untuk meningkatkan kembali motivasi dan hasil belajar siswa seteah mengidentifikasi beberapa penyebab masalah:

Hasil belajar peserta didik masih dibawah KKM Guru masih menggunakan metode ceramah klasikal pada proses pembelajaran Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru (teacher center) Guru kurang mnenerapkan pembelajaran yang inovatif Guru belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran Guru belum maksimal menggunakan berbagai sumber literatur dalam pembelajaran Percaya diri peserta didik menurun Kurangnya komunikasi peserta didik dengan guru Peserta didik kurang fokus dalam pembelajaran Peserta didik terlihat lesu dan mengantuk Keterampilab Siswa cenderung kurang terarah Peserta didik masih kurang aktif dalam pembelajaran

Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan guru di kelas. Praktik ini penting untuk dilaksanakan dan dibagikan kepada guru karena banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama sehingga diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajran kedepan yang lebih baik disekolah sendiri maupun di sekolah yang lain.

Dalam pembelajaran ini saya adalah guru yang mengemban tugas untuk memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik kepada peserta didik. Guru berperan sebagai penuntun murid dan sebagai fasilisator dalam belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman peserta didik agar peserta didik dapat tumbuh berkembang menggali potensi yang ada pada dirinya. Hal ini menjadi suatu tanggung jawab secara pribadi dan secara administratif, karena tugas utama saya yaitu melakukan pendidikan dan pengajaran kepada mereka setiap hari. Hal ini bisa terlihat secara konkret bahwa saya telah melaksanakan praktik pengalaman lapangan dengan peserta didik saya sendiri menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL), diharapkan bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Tantangan:

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? Siapa saja yang terlibat.

Dalam pelaksanaannya, banyak tantangan yang saya temukan. sehingga saya harus mengadakan beberapa alternative solusi mulai identifikasi masalah dengan melakukan refleksi, wawancara dengan kepala sekolah, rekan guru, dan orang tua. Itu yang terlibat dalam proses pelaksanaannya. Setelah mendapatkan kajian dari berbagai sumber yang disebutkan tadi makan didapat beberapa tantangan yang menjadi dasar permasalahan, diantaranya:

Media Pembelajaran kurang menarik, TIK (Jaringan Wifi terbatas dan infokus yang beberapa kali mengalami kerusakan/ Kendala teknis, Media (gawai) yang kurang mendukung dan masih terbatas, Kondisi alam yang kadang berubah-ubah, Keadaan kelas yang masih polos tanpa hiasan suatu apapun dan tembok yang berlubang, kotor, dan pencahayaan yang gelap membuat suasana kelas menarik sebagai tempat belajar murid. Kondisi lingkungan yang kurang kondusif (berisik/ ramai) Peserta didik kurang bersemangat dalam pembelajaran Guru harus lebih menampilkan PPT yang menarik menggunakan canva. Guru harus terbiasa dengan manajemen waktu yang tepat dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru harus menampilkan suasana menarik (Ice breaking) Guru harus lebih interaktif dengan peserta didiknya

Beberapa tantangan inilah yang menyebabkan peserta didik dan guru harus meningkatkan kualitas pembelajaran lebih lanjut lagi. Sehingga saya menggunakan media pembelajaran PPT dengan canva, membuat media pembelajaran sederhana berupa media konkret, serta memanfaatkan keadaan lingkungan sekitar dalam menerapkan pembelajaran berbasis TPACK dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL), diharapkan bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik, sehingga tantangan ini dapat teratasi dengan baik.

Aksi:

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/ apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

Tantangan yang ada di atas harus segera diatasi oleh guru profesional, sehingga langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapinya yaitu sbb:

Strategi yang saya gunakan yaitu dengan mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Inovatif semenarik mungkin, milai dari pendahuluan, inti, dan penutup dengan menerapkan sintaks-sintaks pada setiap kegiatan agar rancangan pembelajaran yang saya buat bisa dilaksanakan dengan baik. Sayapun membuat lembar penilaikan yang lengkap untuk merefleksi kegiatan sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Saya menggunakan presentasi power point dengan canva sebagai media ajar dan mengambil video edukasi dari berbagai sumber yang sesuai dengan muatan pelajaran yang saya ajarkan (TPACK), saya juga memanfaatkan lingkungan sekitar untuk kegiatan pembelajaran. Saya menggunakan model pembelajaran PBL dan PjBL yang nantinya ada media video dan gambar yang disajikan, kemudia saya juga membuat media pembelajran sederhana sebagai bentuk konkret penerapan konsep pembelajaran sehingga peserta didik bisa lebih aktif dan termotivasi dalam menemukan dan menyelesaikan masalah dari pembelajaran, dan juga hasil karya yang dibuat peserta didik. Untuk mengatasi kendala teknis saya memasang jaringan wifi untuk mempermudah mengakses internet, membeli smartphone baru dan meminjam smartphone sejenis kepada teman untuk hasil video yang baik. Sayapun mempersiapkan PPL ini jauh jari sebelum pelaksanaan, mengecek kestabilan layar proyektor dan infokus agar saat pelaksanaan pembelajran berjalan dengan lancar. Untuk meningkatkan suasana kelas yang kondusif dan nyaman untuk kegiatan pembelajran saya merenovasi ruang kelas dengan menutupi tembok-tembok yang berlubang dengan gambar atau berbagai lampion, hasil karya siswa, papan pajangan, mading, zona kehadiran, zona emosi siswa, membuat kelas yang bersih dan wangi, memperbaiki kipas angin yang rusak, sebagai salah atu upaya meningkatkan motivasi belajar siswa karena keadaan lingkungan yang kondusif di kelas akan meningkatkan motivasi atau gairah siswa dalam belajar. Pembelajaran dilaksanakan secara luring (tatap muka) di kelas dengan berkoordinasi bersama rekan sejawat untuk meminimalisir kegaduhan dari luar kelas sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman. Yang terlibat dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini yaitu guru, suswa sebagai subjek yang melaksanakan, dan adanya suport dari rekan guru, kepsek dan orang tua sehingga koordinasinya berjalan lancar dalam proses pembelajaran. Sumber daya atau materi yang saja pakai pada pembelajaran ini yaitu buku siswa, buku guru, video you tube, dan gambar-gambar yang relevan dengan materi pembelajran.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajran dari keseluruhan proses tersebut.

Dampak dari aksi langkah-langkah yang sudah dilakukan diantaranya:

Pemahaman siswa mengenai pelajaran yang diberikan semakin meningkat Komunikasi siswa dalam menyampaikan hasil pembelajaran sangat baik Keterampilan siswa meningkat Hasil setiap evaluasi bisa dikerjakan dengan baik Kemandirian siswa tumbuh kembali dan rasa percaya diri lebih meningkat Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bisa diterapkan dengan baik Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran Peserta didik lebih percaya diri dalam menampilkan karya Komunikasi guru dan peserta didik lebih aktif dalam bertanya jawab (diskusi) Guru telah melaksanakan model pembelajaran inovatif (PBL dan PjBL)

Dengan menerapkan model pembelajaran PBL dan PjBL, kegiatan pembelajaran lebih efektif, motivasi peserta didik meningkat dan hasil belajar peserta didik diatas KKM.

Respon dari rekan guru dan orang tua sangat mengapresiasi dengan baik karena dalam proses pembelajaran menggunakan TPACK membuat peserta didik lebih termotivasi dan juga pembelajaran sangat mudah diterima oleh anak apalagi pembelajarannya dengan menggunakan video dan gambar-gambar serta model PBL dan PjBL, peserta didik dapat memecahkan masalah serta membuat suatu hasil karya yang melibatkan peserta didik secara langsung.

Faktor yang menjadi keberhasilan dari pembelajran ini yaitu:

Model pembelajaran yang digunakan sudah inovatif dan kreatif yaitu PBL dan PjBL Pendekatan pembelajaran yang digunakan sudah berbasis TPACK Kerjasama antara dosen, guru pamong, rekan mahasiswa, kepala sekolah, rekan sejawat, orang tua, dan siswa berjalan dengan baik. Media pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan karakter peserta didik Persiapan guru yang sudah maksimal Sarana prasarana yang mendukung Guru menggunakan ice breaking dalam pembelajaran Kondisi alam dan lingkungan yang kondusif

Dari keseluruhan proses pembelajaran yang dilaksanakan maka saya mendapatkan beberapa hal penting, pertama dalam memulai pembelajaran maka siapkan RPP terbaik, didalam RPP harus memuat model pembelajaran yang inovatif dan kreatif seperti PBL dan PjBL sesuai kebutuhan peserta didik, serta komunikasi antara kepala sekolah, rekan guru, orang tua, dan siswa harus terus berjalan dengan efektif. Selanjutnya kita harus mencari referensi sumber belajar baru untuk menambah wawasan.

Pembelajaran dari keseluruhan proses ini yaitu pada pembelajaran yang telah saya lakukan yaitu tematik yang penyampaiannya harus sistematis dan saling berkaitan. Pada pembelajaran yang saya berikan, salah satunya menyampaikan materi tentang sistem peredaran darah pada manusia, dilanjutkan dengan muatan Bahasa Indonesia dengan materi membuat pantun dengan tema sistem peredaran darah pada manusia. Dari sini sudah terlihat pembelajaran tematik, hasil akhirnya anak dapat mengetahui serta menghapal alur peredaran darah manusia dengan cara membuat produk dan bernyanyi.