Rina Melati,M.Pd

Tulislah apa yang sedang anda fikirkan dan fikirkan apa yang akan anda tulis. RINA MELATI,M.Pd. Pertama menjadi guru tahun 1993 di SD 33 Mapur, SD 15 Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku Malu karena Mutasi Siswa
Foto hanya pemanis. Penulis bersama majelis guru

Aku Malu karena Mutasi Siswa

Tagur hari ke 25

Oleh : Rina Melati

“Tolonglah Bu, tolong terima dulu anak saya sekolah di sini. Nanti kalau sudah memungkinkan saya akan urus surat pindah anak saya”. Bu Tati merengek-rengek memohon kepada Bu Rina. “Maaf Bu, bukan saya tidak mau membantu. Tapi syarat pindah ke sini harus ada surat pindah dari sekolah yang lama, Bu,” demikian Bu Rina menjelaskan kepada Bu Tati. Bu Rina sebagai kepala sekolah tidak mau melakukan kesalahan dalam administrasi. Untuk urusan mutasi siswa dari sekolah lain harus ada surat pindah lengkap dengan syarat-syaratnya. “Lalu bagaimana dengan anak saya, Bu. Nggak mungkin dia nggak sekolah Bu”, Bu Tati kembali memohon-mohon agar anaknya di terima di sekolah yang dipimpin Bu Rina.

Anak Bu Tati dipaksa pindah oleh ibunya ke kampung halaman karena Bu Tati tidak tahan lagi dengan perlakuan suaminya. Hidup di rantau yang tidak pernah berkecukupan menurut Bu Tati ditambah perlakuan suaminya yang suka main hakim sendiri. Hampir setiap hari Bu Tati dikasari oleh suaminya. Itulah yang menjadi alasan Bu Tati memaksa Bu Rina menerima anaknya, karena ia kabur dari suaminya dan memindahkan sekolah anaknya tanpa ada surat pindah.

Bu Rina sebenarnya tidak tega mendengar cerita Bu Tati. Ingin Bu Rina menerima anak Bu Tati masuk di sekolah yang dipimpinnya. Karena Bu Rina sendiri tidak menginginkan pendidikan seorang anak terkendala gara-gara permasalahan orang tuanya. Bu Rina punya alasan tersendiri untuk tidak membantu Bu Tati, karena Bu Rina tidak ingin kejadian empat tahun yang lalu dialaminya kembali.

Empat tahun yang lalu, Bu Rina ditelepon seseorang yang mengaku sebagai kepala sekolah siswa yang baru saja diterima kepindahannya oleh Bu Rina. Siswa tersebut berasal dari keluarga yang bermasalah juga di rantau. Masalahnya persis sama dengan masalah Bu Tati. Dalam telepon kepala sekolah tersebut menghujat Bu Rina sebagai kepala sekolah yang tidak tahu aturan. “Kok bisa-bisanya ibu menerima kepindahan siswa tanpa ada surat pindah dari saya. Ibu benar-benar kepala sekolah atau hanya kepala sekolah gadungan, kok tidak tahu aturan sama sekali”. Kalimat itu kembali terngiang di telinga Bu Rina. Padahal waktu itu Bu Rina hanya kasihan dengan si siswa, supaya ia tetap bisa belajar sampai orang tuanya bisa mengurus surat pindah.

“Maaf bu Tati, saya betul-betul tidak bisa membantu ibu, karena urusan pindah itu harus lengkap dengan surat pindahnya. Saya akan berikan ibu surat tanda bersedia menerima. Dengan surat tersebut ibu bisa mengurus kepindahan anak ibu ke sekolah ini. Setelah semua surat pindahnya lengkap ibu bawa surat tersebut ke saya. Dan Insya Allah anak ibu akan saya terima sekolah di sini.

Tiga hari kemudian Bu Rina mendengar khabar bahwa suami Bu Tati meninggal di rantau karena kecelakaan. Dan Bu Tati tidak jadi memindahkan anaknya karena ia kembali ke rantau untuk melanjutkan usaha yang telah dirintis bersama suaminya sejak mereka baru menikah.

#menulisuntukberkarya.

Bayang. Sabtu, 25 Juli 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun

26 Jul
Balas

Mks Bu.

28 Jul

Keren Bunda.

26 Jul
Balas

Mks pak.

28 Jul

Kisah yg apiik,Bu. Belajar dari pengalaman. Salam sukses.

26 Jul
Balas

Ya Bu Cicik. Kujadikan faksi.

28 Jul

Ya Bu Cicik. Kujadikan faksi.

28 Jul



search

New Post