Cara Menghindarkan Diri dari Jebakan Petugas Covid.
Cara Menghindarkan Diri dari Jebakan Petugas Covid.
#Tantangan Gurusiana hari ke 56
Oleh : RINA MELATI
Aku harus meninggalkan kota Padang untuk kembali ke Painan. Sebelum berangkat aku menempelkan termometer diketiakku. Astaga! 38 derajat celsius. Kok naik lagi? Aku kaget, begitu juga dengan anak dan suamiku. Padahal seharian aku tidak merasakan apa-apa. Ketika selesai salat zuhur aku masih mengukur suhu tubuhku, normal. Entah kenapa menjelang maghrib suhu tubuhku kembali naik.
Selesai salat maghrib aku dan suamiku mulai meninggalkan kota Padang. Sebelumnya aku menelpon anak dan menantuku yang telah pulang satu hari sebelumnya. Mereka berdua menyarankan agar aku kembali meminum obat turun panas dan banyak minum air putih, dan aku mengikuti yang mereka sarankan. Aku minum kembali obat turun panas, antibiotik dan vitamin. Sepanjang perjalanan, sekali 10-15 menit aku minum air putih yang sudah aku sediakan sebelum berangkat. Namun setiap selesai minum aku pun kebelet mau buang air kecil. Kami pun berhenti di toilet umum yang ada di sepanjang jalan seperti di daerah Bulit Lampu. Sampai di Bungus aku mengukur suhu tubuhku untuk yang kesekian kalinya. 37,8. Masih di atas normal.
“Jangan stres sayang, bawa rileks. Karena stres maka suhunya nggak turun-turun” suamiku mencoba mengingatkan aku. Ucapan suamiku itu membuat aku teringat pada pesan dokter cantik yang memeriksaku dua hari sebelumnya. Aku mencoba me-rileks-kan diri dengan mengikuti nyanyi dan alunan musik dari tape mobil. Lalu minum sebanyak aku mampu. Menjelang perbatasan Pesisir Selatan dan Padang aku kembali berhenti di toilet umum. Setelah naik ke mobil kembali ku ukur suhu tubuhku. 36,9. Sampai di perbatasan Pesisir Selatan dan Padang mobil kami di stop oleh petugas untuk pemeriksaan. Kami turun dari mobil. Menjelang ke tempat pemeriksaan suhu ada mobil pribadi yang di stop petugas dan berhenti di belakang mobil kami. Terdengar di antara mereka berbasa-basi. Lalu mobil pribadi itu meninggalkan lokasi diikuti truk kanpas yang ada dibelakangnya. Aku geleng-geleng kepala melihat adegan itu. Kenapa masih saja ada yang seperti itu? Aku menuju petugas yang mengukur suhu. Suhu suamiku 36,6 dan suhu tubuhku juga 36,6. Aku lolos dari rasa cemas yang menjebakku selama perjalanan pulang ke Painan.
#menulisuntukberbagi
Rumahku,istanaku. Kamis, 4 Juni 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Senoga tetap sehat ya bu
Amin. Terima kasih pak.
Alhamdulillah, semoga ibu sehat selalu
Amin. Terima kasih pak atas doanya.