Penantian di Simpang Empat.
Tantangan Gurusiana
#Tantangan hari ke 62
Oleh : Rina Melati
Pentigraf 1.
Ranti mengenal Fadli saat acara pentas terbuka pada malam hiburan lebaran di kampungnya. Fadli adalah pemuda dari kampung sebelah yang ikut meramaikan acara di kampung Ranti. Yuni sepupu Fadli sekaligus tetangga Ranti sebagai mak comblang mereka. Setelah mereka berkenalan, Yuni meninggalkan Ranti dan Fadli di tengah keramaian penonton yang sedang menyaksikan acara pentas terbuka tersebut. Mereka saling menginformasikan jati diri masing-masing. Ranti yang baru duduk di kelas dua SMA berkenalan dengan Fadli, seorang mahasiswa semester enam di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di kota Padang. Fadli tidak membuang kesempatan baik itu. Ia berusaha mencari tahu, apakah Ranti, gadis cantik tetangga sepupunya itu sudah punya pacar atau belum. Pucuk dicinta ulam tiba. Ternyata gadis cantik itu masih sendiri. Panjang lebar mereka bercerita malam itu, berakhir dengan saling berbagi nomor HP atau Wa.
Ranti terbangun pagi ini karena bunyi HP nya yang sudah dua kali ada panggilan tak terjawab. Kaget bercampur senang, Fadli membangunkannya lewat bunyi panggilan di HP. “Hei cantik..., ketiduran ya” begitu sapaan pertama dari seberang sana. Serta merta Ranti terlonjak kaget dan terbata-bata menjawab pertanyaan Fadli. “Eh..., iya..., bukan..., maaf...,” sambil menggeliat Ranti menjawab telepon dari Fadli. “Kamu ini kenapa, kok bingung seperti itu. Oh, ya nanti siang kita ketemuan ya, Uda tunggu Ranti di simpang empat dekat Puskesmas” Fadli menutup teleponnya. Hati Ranti berbunga-bunga. Tak sabar rasanya ia untuk bertemu dengan Fadli, karena malam tadi Fadli memuji kecantikan Ranti dan langsung menembak Ranti dan Ranti menerima cinta Fadli. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Ranti menuju kamar mandi. Selesai mandi ia memilih baju yang pantas dipakainya untuk menemui pujaan hatinya.
Selama setahun Ranti dan Fadli pacaran, hubungan mereka semakin mesra. Fadli sering menelpon Ranti. Tak jarang mereka video call, apalagi kalau hari sudah malam. Video call dari Fadli merupakan nyanyian nina bobok pengantar tidur bagi Ranti. Walau tidak bertemu langsung, namun komunikasi lewat HP sudah dapat menjadi pengobat rindu bagi Ranti. Sampailah pada lebaran berikutnya. Mereka kembali bertemu di acara malam pentas terbuka yang diadakan setiap tahun di kampung Ranti. Bagai bernostalgia, Fadli kembali mengajak Ranti ke tempat di mana mereka mengikat janji setahun yang lalu. Maka bersiap-siaplah Ranti. Ia memilih baju yang paling bagus untuk dipakai menemui Fadli, sang pujaan hati. Sesuai janji mereka, Ranti menunggu Fadli di simpang empat dekat puskesmas. Tak seperti tahun lalu, begitu Ranti datang tak lama kemudian Fadli pun datang. Namun kali ini sudah hampir dua jam Ranti menunggu, Fadli tak datang juga. Ia coba menelpon Fadli, tapi HP nya tidak aktif. Ia coba mengirim pesan di WA sampai siang pesan itu tidak dibaca oleh Fadli. Akhirnya Ranti pulang dengan rasa kecewa. Kemanakah kamu Uda Fadli?, Ranti membathin.
#menulistiadahenti
Rumahku, istanaku. Rabu, 10 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar