(Pentigraf)

Tantangan Gurusiana hari ke 20

Oleh : Rina Melati.

Sepasang suami istri, Pak Rusdi dan Bu Yuni hidup bahagia bersama tiga orang anaknya. Karena anak-anak mereka sudah dewasa, sudah punya kehidupan masing-masing. Ranti, anak tertua ikut suaminya merantau ke Kalimantan. Suaminya sukses membuka rumah makan Padang di sana. Hari, anak ke dua bekerja sebagai pegawai bank swasta di Bandung, sedangkan Agus kuliah semester terakhir di Pekan Baru. Tinggallah Pak Rusdi dan Bu Yuni menjalankan aktifitasnya sebagai guru di kampung mereka.

Hampir semua orang kampung iri dengan kesuksesan dan kebahagian sepasang suami istri tersebut. Kehidupan mereka sudah sangat mapan. Tinggal di rumah mewah milik sendiri. Mau ke mana-mana dengan mobil pribadi. Bahkan usaha sampingan mereka sebagai penyalur Gas LPJ di kampungnya berjalan lancar.

Akhir-akhir ini kebahagiaan itu mulai dirasakan Bu Yuni ada yang kurang. Siang ini Bu Yuni minta diantar suaminya ke toko buku untuk membeli keperluan sekolah. Di dalam mobil mereka bercerita tentang kondisi sekolah saat ini, tentang siswa yang harus belajar kembali di rumah akibat Covid 19. Di tengah jalan Pak Rusdi bilang sama istrinya “kita langsung saja ya ke toko buku untuk membeli keperluan sekolahmu”. “La, tadikan aku memang minta diantar ke toko buku kan Bang”, Bu Yuni geleng-geleng kepala, karena ini bukan yang pertama kali suaminya bersikap seperti orang pikun.

#menulisuntukberkarya

Bayang. Senin, 20 Juli 2020.