Surat Edaran Bupati Terbaru. Siswa Kembali Belajar di Rumah.

Tantangan hari ke 15.

Oleh : RINA MELATI.

Hari Senin 13 Juli 2020 penulis menayangkan tulisan di Gurusiana berjudul “Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Pandemi Corona. Efektifkah Menggunakan Sif?”. Yang isinya tentang dimulainya pembelajaran tatap muka di Kabupaten Pesisir Selatan dengan dasar Edaran Bupati Nomor 420/1608/Disdikbud/2020 tertanggal 10 Juli 2020 serta Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerapan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid 19 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan. Semua kalangan pendidik merasa senang dan bahagia karena kerinduan bertatap muka dengan peserta didik akan terlaksana. Alhamdulillah, hari Senin 13 Juli 2020 sekolah kembali diramaikan oleh gelak tawa dan keceriaan peserta didik, apalagi dengan hadirnya peserta didik baru.

Hari pertama sekolah diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru. Sementara bagi peserta didik lama diajak bercerita tentang pengalaman mereka selama belajar di rumah semenjak Pandemi Corona. Setelah itu diberitahukan kepada peserta didik tentang pembagian sif dalam belajar tatap muka. Namun sekolah penulis tidak melaksanakan pembagian sif karena termasuk sekolah kecil. Tiap-tiap kelas hanya dihuni tidak lebih dari 11 orang siswa. Sementara dalam SOP Penerapan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid 19 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan pembagian sif dilakukan jika jumlah peserta didik dalam satu rombel maksimal 14 orang. Hari ke dua Selasa 14 Juli 2020 nampak jelas keceriaan peserta didik bermain dengan teman-temannya di halaman sekolah. Pembelajaran pun dimulai. Dan peserta didik belajar hanya sampai pukul 10.00 wib.

Pukul 11.25 penulis kaget dan sedih membaca pesan di WAG dari Kepala Dinas Pendidikan diikuti Surat Edaran Terbaru dari Bupati Nomor 420/1739/Disdikbud/2020 yang isinya menyatakan bahwa mulai tanggal 15 Juli 2020 siswa TK/RA dan SD/MI kembali belajar dengan system DARING atau LURING. Siswa kembali belajar di rumah.

Sebagai pendidik penulis sangat sedih jika siswa harus kembali belajar di rumah lagi. Teman-teman penulis yang lain juga merasa sedih, karena baru dua hari bersama siswa sekarang harus berpisah lagi. Lebay kali ya. Tapi memang seperti itu kenyataannya. Para pendidik di manapun berada pasti sedih karena tidak bisa mengajar dan mendidik siswa secara langsung dengan tatap muka. Bagaimanapun juga keberadaan guru di depan kelas tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun juga, dengan teknologi secanggih apapun. Keberadaan guru di depan kelas mampu memotivasi, memberikan teladan bagi siswa sehingga dapat membentuk karakter dan budi pekerti siswa. Keberadaan guru bersama siswa mampu menciptakan hubungan silaturrahmi timbal balik antar guru dengan orang tua siswa. Namun karena perubahan status zona Kabupaten Pesisir Selatan di masa Pandemi Corona maka siswa TK/RA dan SD/MI harus kembali belajar di rumah. Semoga ini tidak berlangsung lama. Keadaan normal kembali dan pembelajaran berlangsung juga normal kembali.

#menulisuntukberkarya

Bayang. Rabu, 15 Juli 2020.