Rina Nurlaili

Rina Nurlaili, lahir di Tanah Datar tanggal 25 Desember 1987. Saat ini berprofesi sebagai seorang guru. Selain membaca, menulis adalah kesenangan lain y...

Selengkapnya
Navigasi Web
SENYUUUM

SENYUUUM

"SENYUUUUUM" 😊

Tinggal hitungan hari. Ibu guru yang tetap kamek manis di usia yang mulai senja ini akan memasuki masa purna tugas nya sebagai ASN. Ibunda Dra. Sayarni Yarni guru mapel geografi di sekolah kami sebentar lagi akan pensiun.

Ibu Yarni, begitu kami memanggil beliau. Ibu guru yang senantiasa energik dan penuh semangat bahkan mengalahkan semangat kami para guru muda. Selalu datang ke sekolah lebih awal meskipun jarak tempat tinggal dan sekolah terbilang jauh.

Post power syndrom. Ibu Sayarni tentu sudah lebih tau, karena sebelumnya kami sudah pernah membahasnya. Namun kali ini sepertinya beliau hanya sedang butuh teman cerita.

Siang itu kami bincang bincang. Tepatnya saya disuruh mendengarkan. Saya selalu senang jika mendengarkan cerita orang orang. Maklumlah, saya kan guru BK.

Pembahasan ketika itu adalah tentang persiapan pensiun. Nelangsa. Kira kira begitu ekspresi beliau yang bisa saya tangkap. Tak tahu antara harus bahagia atau sebaliknya. Bahagia, karena tak terikat lagi dengan tugas tugas negara. Bebas mau pergi kemana suka suka. Sedih, karena sudah terbiasa bekerja, berinteraksi dengan berbagai macam karakter siswa. Bergurau dan tertawa bersama rekan rekan sejawat, namun sekarang akan non aktif, tidak melakukan apa apa. Baju baju dinas ini mau dipakai kemana? Bedak dan lipstik tak akan terpakai lagi. Begitu curhat beliau. Sedih.

"Ibuk, ini hanya dunia buk" jawab saya sok filosofis.

"Iya ya, pakaian terakhir kita kain kafan ya Bu Rina" jawab beliau sambil tertawa. Tuh kaaaan. 🫠

Bayang bayang post power syndrom sudah di depan mata. Meskipun beliau sudah terlibat aktif dalam majelis pengajian di mesjid dekat rumah, menjalin silaturrahmi dengan teman teman lama di grup WA. Tapi kerinduan dengan suasana ditempat bekerja tentu berbeda.

Ibu Sayarni, Ibu mengajarkan kami agar senantiasa tersenyum walau seberat apapun beban di kepala.Tak peduli dengan persoalan persoalan yang menjajah senyuman, tak peduli dengan emang sudah dari sononya ini cetakan muka serius, dibilang jutek kalau tidak tersenyum, tak peduli dengan lelah saya dengan pekerjaan yang saja kerjakan. (Meskipun tidak sedikit yang mengira guru BK tidak bekerja, nasiiib guru Be Ka...naseeeeb naseeeb...πŸ˜†)

"Seenyyuuumm" kata beliau menyapa saya setiap saya memasuki ruang majelis guru. Aah, saya tentu akan rindu dengan sapaan ini, Ibu.

Saya sengaja senyum terpaksa, bukan senyum konselor 2 2 7 (senyum konselor adalah senyum dengan menarik bibir seimbang 2 cm kanan 2 cm kiri, tahan selama 7 detik. Kira kira seperti senyum pegawai bank ketika menyambut nasabah yang ingin mengajukan kredit🀫).

"Begini iibuuuk, hhheemmmmmpt" kata saya, senyum terpaksa dengan menarik bibir kanan dan kiri lebar lebar serta membelalakkan mata. Tentu saja ini hanya bercanda.

"Hahaha..betul begitu" sahut beliau diiringi dengan derai tawa nya yang khas. Kemudian kami tertawa bersama.

Banyak hal yang kami pelajari dari beliau. Selaku kaum tua beliau sering memberi teladan dan nasehat kepada kami untuk menjadi guru yang baik, guru yang bertanggungjawab, guru yang ikhlas bekerja, guru yang ceria.

Meskipun tak dipungkiri, beliau penghiba hati, penyedih, baperan, mudah tersentuh, Ibu Sayarni tak akan malu mengeluarkan airmata ketika rapat dewan guru saat menyampaikan uneg uneg, namun kemudian menyekanya sambil tertawa.

Ibu Sayarni, Ibu hanya pensiun sebagai ASN. Tapi, selamanya Ibu tetap menjadi guru dihati para anak didik, dihati kami teman sejawat Ibu. Selamat memasuki masa purna tugas Ibunda Sayarni. Tunai sudah tugas ibu mengabdi pada negara. Semoga ilmu yang ibu berikan bermanfaat dan memperberat timbangan amal kebaikan diakhirat kelak. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amin yra

06 Sep
Balas



search

New Post