Waspada syndrom baby blues
SAY NO TO BABY BLUES
Kelahiran buah hati sepatutnya menjadi hal yang membahagiakan bagi ayah dan ibu. Namun tidak sedikit ibu yang justru sedih dan tertekan setelah melahirkan. Sungguh tidak sedikit.
Sedih tanpa alasan yang tidak masuk akal. Mudah tersinggung, mudah marah, cemas yang berlebihan. Baper-an. Pikiran aneh aneh. Kondisi seperti itu dikenal dengan istilah sindrom baby blues.
Namanya sih cantik. Baby blues. Cantik jika dibayangkan seorang bayi kecil yang lucu memakai baju warna biru, gumush gumush gumush😚. Namun sesungguhnya tidaklah selucu itu. Sindrom ini adalah momok yang menakutkan, setan yang terkutuk. Jika tidak segera diatasi maka bisa berdampak lebih buruk tidak hanya bagi ibu tapi bahkan bagi bayi. Dan hati hati jika sudah mengarah pada post partum depression, alias depresi pasca melahirkan. Dan parahnya baik sindrom baby blues atau post partum depression sama sama sudah banyak memakan korban.
Saya sendiri juga pernah punya pengalaman dengan si baby blues ini. Pasca melahirkan anak pertama. Tak tahu ilmu, tak ada pengalaman. Sedih berkepanjangan. Bayi menangis, sedih. Bayi tidur, sedih. Takut entah masih napas apa enggak. Badan tak terurus, sedih. Rambut tak sempat di sisir, sedih. Badan melar, sedih. Pikiran pendek rasa mau mati. ASI sedikit, sedih. Merasa tak berguna jadi ibu. Suami mau makan ambil sendiri, sedih. Suami mau kerja siapin baju sendiri. Sedih. Merasa tak berguna jadi istri.
Lantas, ketika mau lahiran anak kedua. Sudah saya persiapkan. Tak boleh lagi ada baby blues. Hempaskan si baby blues. Padahal kondisi saat itu lebih berat dari pasca melahirkan anak pertama. Mesti LDR karena suami pindah tugas ke kantor pusat. Alhamdulillah bisa dilalui dengan baik.
Sekarang, melahirkan anak ke tiga. Baperan?? Enggak lagi deh. Standar kebahagiaan sudah saya turunkan. Yang penting badan sehat, anak-anak sehat, orang tua sehat, suami sehat selalu dalam lindungan Allah dimanapun berada. Sehat saja Alhamdulillah. Tak ada kata selain syukur. Sederhana bukan?
Nah.. Baby aku ada type. Kalau aku like aku like Kalau tak Aku swipe Swipe Ops,maap maap..lagu ini lagi viral, terngiang ngiang terus dia ditelinga. 😁
Ini tipsnya.
Pertama, miliki pengetahuan tentang baby blues. Layaknya mau berperang, kita harus mengetahui dimana kekuatan dan kelemahan lawan. Setelah tau, kemudian atur stategi.
Kedua, persiapan moril dan materi. Ini penting, karena meskipun sudah memiliki banyak ilmu tentang sindrom baby blues. Namun banyak juga yang tak berhasil melawan sindrom ini. Cuma menang teori. Ibu harus kuat mental, jangan peragu. Jangan terlalu banyak mendengar omongan orang. Fokus mengurus diri dan bayi dulu. Jangan buat pikiran bercabang dengan memikirkan pekerjaan, kan lagi cuti. Cuti ya cuti. Tanpa kita pun kantor akan tetap baik baik saja. Jangankan cuti, mati sekalipun langsung ada yang akan menggantikan posisi kita. Ya toh??? Lalu persiapan materi. Alias du it or hepeng. Tidak dipungkiri bahwa materi adalah sarana menggapai cita cita dan cinta. Ibarat kata orang tua dulu. Dek ameh kameh, dek padi manjadi. Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Asiik.🤑 Persiapan finansial untuk biaya persalinan itu sudah tentu. Yang dimaksud disini adalah hadiahi diri sendiri. Sukur jika suami banyak uang, dan suka memberi istri hadiah. Jika tidak, jangan berkecil hati. Menabunglah semenjak mulai hamil. Menabung hanya untuk dihabis habiskan setelah melahirkan. Diwaktu seorang ibu sedang tidak bisa apa apa. Ada uang tetap masih bisa apa apa. Kalau mau sesuatu beli aja. Jangan banyak pikir. Yang penting hati senang. Belum bisa kemana mana. Selow aja. Toh ada banyak toko dalam genggaman. Dan, sambutlah panggilan ini dengan riang gembira. "Pakeeeet...."
Ketiga, support keluarga. Orang tua, mertua serta sanak family. Keluarga bisa menjadi penguat atau malah sebaliknya. Keluarga bisa menjadi sumber penyebab baby blues, suami yang cuek, mertua yang nyinyir, ipar yang julid. Jika ini tak bisa dihindari maka masih ada type yang terakhir. Dan biasanya bagian akhir adalah yang paling penting. Jreng jreng..
Ajian pamungkas, tawakal ilallah. Ingat, semua yang terjadi adalah kehendak Nya. Anak adalah amanah yang di anugrahkan Tuhan untuk kita, pertanda kita diberi kepercayaan menjadi orang tua. Bersyukurlah. Jika kita merasa hidup ini berat, maka yakinilah bahwa Tuhan yang mengizinkan segala sesuatu terjadi, dan Dia juga yang akan memberi solusi. Berserah diri adalah jalan terbaik. Jika terlalu berat rasanya beban yang di rasa, maka gumamkan saja dalam hati Yaa Mughitsu, Aghitsni.. Duhai yang Maha Penolong, Tolonglah hamba.. Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'man nasir. Sudah. Kalau mau menangis, menangislah. Setelah itu akan ringan terasa.
Sudah ya, capek menulis panjang panjang. Semoga bermanfaat, dan semoga pembaca tidak bosan dengan ocehan sok bijak emak dengan tiga balita, yang sebentar lagi mau masuk kerja. Libur baru dimulai, pertanda cutinya akan selesai. Kasihan deh.
Wassalam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar