Rina Oktavani

Dilahirkan di negeri sejuta pesona tepatnya Kabupaten Pesisir Selatan. Tepatnya di sebuah kampung kecil nan memesona yaitu Balai Selasa Kecamatan Ranah Pesisir....

Selengkapnya
Navigasi Web
Pojok Baca (Wadah Literasi Memajukan Negeri)

Pojok Baca (Wadah Literasi Memajukan Negeri)

Literasi bukan istilah yang baru lagi dalam dunia pendidikan. Hanya saja literasi dibudayakan lagi seiring diberlakukannya kurikulum 2013. Padahal jauh sebelum kurikulum yang sekarang, literasi juga sudah diterapkan. Mungkin istilahnya dulu bukan literasi. Nah, "literasi" boomingnya sejak diterapkannya kuriukulum 2013. Dengan adanya literasi diharapkan budaya baca dan menulis siswa, guru, dan warga sekolah lebih berkembang dibanding sebelumnya. Literasi juga tidak terbatas pada baca dan menulis saja. Ada enam literasi dasar yang harus dibelajarkan kepada siswa. Ada literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, dan literasi budaya dan kewargaan.

Dengan digalakkan literasi di sekolah, setiap kelas di sekolah pun berlomba-lomba menghadirkan pojok baca atau pojok literasi atau sudut literasi (terserah menggunakan istilah yang mana saja). Ini juga merupakan salah satu tuntutan dari kurikulum 2013. Gunanya adalah memotivasi siswa untuk giat membaca. Menghabiskan waktu di kelas dengan membaca. Ketika tidak ada guru pun bisa dimanfaatkan untuk membaca. Juga ketika pergantian jam pelajaran pun siswa betah berada di kelas. Untuk tahap pembiasaan, 15 menit pertama sebelum pelajaran dimulai diawali dengan kegiatan literasi. Siswa membaca buku nonpelajaran dengan membuat resume dari buku yang dibaca. Dengan tersedianya pojok baca di kelas, memudahkan siswa untuk mencari bahan bacaan.

Maka dari itu, terciptalah pojok baca dengan berbagai corak dan model sesuai selera siswa di kelas. Potret ini adalah pojok baca siswa kelas XII IPA 3. Hasil kreasi siswa. Semua yang ada di pojok baca tersebut lengkap dengan ornamen merupakan hasil kerja siswa bersama-sama. Dilengkapi dengan buku-buku mulai dari buku fiksi, nonfiksi, kamus, dan buku lainnya. Semua ditata di rak yang terbuat dari kayu bekas. Dipermanis dengan cat agar terkesan rapi. Tujuannya tak lain tak bukan membuat siswa betah berlama-lama berada di pojok baca. Buku yang ada di pojok baca tidak boleh dibawa pulang. Jadi, bacanya ya di pojok baca. Akhir semester 1 lalu tepatnya bulan Desember sekolah mengadakan lomba kelas yang diikuti oleh selurug kelas mulai dari kelas X, XI, XII. Salah satu penilaiannya adalah pojok baca kelas. Dan alhamdulillah kelas ini (XII IPA 3) mendapat juara 1. Reward pun diberikan oleh sekolah. Alhamdulillah..

Mungkin ini hanya pojok baca yang sangat sederhana. Berkat tangan siswa meski sederhana namun bermakna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaaab bu..smga anak2 semakin semangat dlm membaca dan berkreasi

26 Jan
Balas

Hehhehe alhamdulillah aamiin bu..semoga minat baca mereka terus meningkat.

26 Jan

21 Jan
Balas

Pa kabar bu Helda?

26 Jan

Alhamdulillah baik Bu Rina...Masih semangat menulisnya Un?

28 Jan
Balas



search

New Post