PERJUANGAN BELUM USAI
Sungguh ironis memang pemberitaan yang sedang hangat-hangatnya saat ini mengenai Aceh yang menjadi provinsi termiskin di Sumatra dengan kontribusi masyarakat Aceh terhadap kemerdekaan Indonesia. Berdirinya NKRI ini tidak terlepas dari kontribusi semua masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Meurauke dan salah satunya adalah masyarakat Aceh.
Jika kita belajar sejarah maka banyak sekali kontribusi masyarakat Aceh terhadap negeri ini. Aceh merupakan donatur Indonesia di masa perjuangan karena masyarakat Aceh tidak terjerat sistem kolonial sehingga Aceh makmur secara ekonomi. Dakota RI-001 merupakan pesawat angkut pertama milik RI dan cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan pertama, Indonesia Airways. Pesawat ini dibeli dari sumbangan masyarakat Aceh berupa uang maupun perhiasan emas. Sungguh pengorbanan yang luar biasa karena itulah sebagai tanda terima kasih kepada masyarakat Aceh, pesawat tersebut diberi nama "Seulawah" (Gunung emas), nama sebuah gunung di Aceh. Pesawat tersebut pernah disewakan kepada Myanmar dan hasil penyewaannya dipergunakan untuk membeli sebuah pesawat lagi dan menyewa satu pesawat lainnya dari Hongkong.
Di saat ekonomi Indonesia tidak baik, Aceh juga menyumbang sebuah kapal laut dengan kode PPB 58 LB. Kapal ini pun memiliki peran yang sangat besar terutama dalam mendistribusikan senjata-senjata. Selain itu 28 kg dari 38 kg emas di bagian atas Monumen Nasional yang dibangun pada tahun 1961 merupakan sumbangan dari Teuku Markam. Beliau adalah seorang pengusaha kaya dari Aceh.
Ketika BPS mengumumkan Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatra seharusnya ini menjadi PR kita bersama. Sebagai warga negara yang baik jika ingin memberikan masukan berikanlah masukan yang positif dan membangun sehingga NKRI ini bisa tetap kokoh berdiri. Jangan sampai apa yang sudah diperjuangkan oleh pendahulu kita sia-sia dan hancur di tangan generasi penerusnya. Karena itu perjuangan kita belum usai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul ulasannya ...jadi tahu tentang Aceh