Hikmah Ramadhan bagi Kesehatan Fisik (Part 1)
Ramadhan adalah bulan pelatihan dan pembinaan bagi jiwa, mental dan fisik. Jiwa dengan aktivitas ubudiyah yang dilakukan, dan mental dilatih dengan suasana religius. Betul bahwa seluruh aktivitas shaum adalah sebuah kewajiban dari Allah dimana kita harus melakukannya semata-mata sebagai wujud bakti kepada Sang Khaliq. Namun, dalam serangkaian ibadah Ramadhan itu, terdapat hikmah pembinaan yang berdimensi jasadiyah atau fisik. Hal ini sebagai konsekuensi bahwa tidak dapat dipisahkan antara ruhani manusia dan fisiknya.
Jika ruhani dibina di bulan Ramadhan, lalu ia mendapat ketentraman dan keteduhan iman, maka fisikpun akan terbebas dari belenggu stres. Sistem regulasi (sistem pengaturan) akan berfungsi sebagaimana mestinya. Maka, marilah kita mencoba untuk mentafakuri berbagai hikmah shaum sebagai wujud kasih sayang Allah SWT dalam memelihara tubuh hambaNya.
Rahasia Sahur
Setiap hari, shaum diawali dengan sahur. Di dalamnya terdapat berbagai berkah dan manfaat. Rasulullah Saw memerintahkan orang yang akan shaum untuk melakukannya. Di dalam haditsnya, Rasulullah Saw bersabda: “Makan sahurlah kalian, sesungguhnya pada makan sahur itu ada berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)
Rasulullah Saw bersabda:
“Hendaklah kalian makan sahur, sebab makanannya adalah sangat berkah (bermanfaat).” (HR. An Nasai dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib)
Ketika sahur, kita bangun di penghujung malam sebelum fajar terbit. Pada waktu itu, kondisi dan suasana alam sangat bersahabat bagi fisik dan mental manusia. Udara yang bersih dan suasana yang hening, tenang tanpa hingar bingar, dapat membantu kondisi hati dan fikir yang tenang. Tenangnya suasana, bisa menghantarkan kepada ketenangan batin dalam mencapai suatu maksud atau tujuan. Aktivitas di dalamnya pun akan semakin khusyu’, khidmat dan Isya Allah penuh keikhlasan.
Dengan shaum, pola makan yang biasanya sekian kali di siang hari, sekarang terjadi perubahan. Perubahan ini masih tetap dapat memberikan ketahanan fisik. Makanan dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi. Energi ini dihasilkan dengan membakar karbohidrat. Bahkan kandungan karbohidrat atau gula darah dalam tubuh dipertahankan dalam jumlah tetap sama selama shaum, sehingga kondisi fisik masih tetap dapat dipertahankan. Dengan pola makan yang seperti itu, sahur justru mampu memberikan kekuatan dan kegesitan dalam beraktivitas di siang harinya.
Makanan sahur adalah hidangan yang penuh dengan berkah. Tetapi tidak berarti kita harus menghidangkan makanan yang enak, empuk, dan lezat serta serba lengkap. Sesederhana apapun makanan sahur itu walau dengan seteguk air saja tetap akan menunjukkan barokah dan manfaat yang besar sebagaimana hadits di atas. Kondisi yang seperti itu akan menciptakan suasana religius yang juga membina fisik.
Dengan demikian, bagi kita sebagai syahsiyah muwahid (pribadi yang tauhidi), sahur bukan hanya memenuhi kebutuan kalori tubuh. Sahur kita adalah berkah dan sunnah yang kita tegakkan demi keta’atan kita kepada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah Saw kemudian menjelaskan dalam haditsnya yang lain:
“Makan sahur itu adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya walau hanya dengan meminum seteguk air, sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya akan memberikan shalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad dari Abi Said Al Khudri)
#Penuhi Janji 05052018
Sumber:
Salim, Abdan.2013.Ramadhan Sepanjang Masa;Cet.5.Bandung:Media Press
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Berpuasalah kamu supaya kamu sehat (hadits Rasulullah SAW). Jazakillah khoir bunda, sangat bermanfaat. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Sama-sama bunda. Barakallah