Rini Apriani Kartini

Navigasi Web
Pastikan Kita Tahu Ilmunya! (Part 4)

Pastikan Kita Tahu Ilmunya! (Part 4)

f. Adab dan Sunnat-Sunnat Bershaum

Yang sunnat dikerjakan dalam bulan shaum diantaranya:

Menyegerakan berbuka. Apabila telah yakin dengan adanya tanda atau alat bahwa maghrib telah masuk dengan tenggelamnya matahari, maka segerakanlah berbuka. Rasulullah Saw bersabda: "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka shaum." Berbuka dengan ruthbah yaitu kurma setengah masak. Bila tidak ada kurma, maka dengan sesuatu yang manis, kemudian air. Membaca do'a berbuka. "Ya Allah karena-Mu aku berbuka, dan kepada-Mu aku beriman dengan rizqi-Mu aku berbuka. Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah (segar). Mudah-mudahan pahalanya tetap." Makan sahur karena sahur dapat menambah semangat dan kekuatan, makan sahur itu sunnat diakhirkan. Rasullah Saw bersabda: "Bersahurlah kamu, karena sesungguhnya di dalam sahur itu ada barakah." (HR. Muttafaq 'alaih dari Anas ra.) Bagi yang berhadats besar (junub) sunnat mandi wajib sebelum subuh supaya ketika memasuki waktu shaum sudah dalam keadaan suci. Memperbanyak sedekah dan amal-amal kebaikan lainnya. Rasulullah Saw pernah ditanya, apakah sedekah yang paling afdlal, jawab beliau "Bersedekahlah dalam bulan Ramadhan." (HR.Turmudzi) Memberikan makanan untuk berbuka. Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa memberi makan untuk berbuka bagi orang yang shaum, maka kepadanya diberikan pahala sama dengan pahala orang yang shaum itu, sedangkan ia tidak mengurangi pahala orang yang bershaum tadi sedikitpun." (HR. Tirmidzi) Memperbanyak membaca Al-Qur'an. Tadarus Al-Qur'an di mushala atau masjid serta mengkaji untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan tentang Al-Qur'an adalah suatu ibadah yang sangat utama. Rasulullah Saw bersabda: "Amalan ibadat ummatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur'an." (HR. Baihaqi dan Abu Naim) Melakukan I'tikaf dan menanti Lailatul Qadar di masjid, lebih-lebih setelah tanggal 20 Ramadhan ke atas.

g. Yang Makruh Dalam Shaum

Bershaum bukan hanya sekedar meninggalkan makan dan minum, tetapi bershaum itu adalah mengendalikan hawa nafsu dari segala macam dan bentuk perbuatan yang terlarang. Sungguh banyak orang yang shaum yang sangat berhati-hati, menjaga jangan sampai ada sesuatu yang masuk ke dalam mulut, akan tetapi sayang mereka kurang hati-hati menjaga ucapan yang keluar dari mulutnya, padahal perbuatan itu sangat tercela.

Yang dimaksud makruh di sini adalah shaum kita ternoda (tetapi tidak batal) bila kita melakukan hal-hal sebagai berikut:

Mencela mengumpat orang lain. Di luar bulan shaum perbuatan tersebut menurut agama hukumnya haram, dan bila dilakukan sedang kita shaum, ternodalah shaumnya. Nabi Saw bersabda: "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan palsu dan perbuatan demikian, akan tidaklah ada artinya di sisi Allah dia meninggalkan makan dan minumnya." (HR.Bukhari) Membicarakan kejelekan orang lain. Ini pun hukumnya haram, seperti juga di luar bulan shaum. Pernah terjadi dua orang wanita duduk-duduk sambil membicarakan orang lain. Sedangkan mereka sedang shaum. Rasulullah Saw bersabda mengenai dua orang wanita itu: "Mereka bershaum dan hal yang dihalalkan Allah baginya (maksudnya makan-minum), dan mereka justru berbuka dengan sesuatu yang diharamkan Allah atas mereka." Memperbanyak atau mengucapkan hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Nabi Saw bersabda, riwayat dari Ibnu Abbas ra.: "Ada lima perkara yang dapat merusak pahala orang yang shaum, yaitu dusta, sumpah atau kesaksian palsu dan pandangan yang penuh syahwat." Bersiwak, berkumur atau menggosok gigi setelah tergelincirnya matahari. Mencium atau memeluk istri dengan syahwat. Bagi orang yang masih muda, secara biologis masih sangat kuat, Nabi melarang bercumbu rayu. Dari Abu Hurairah ra. Bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Saw tentang bermesra-mesraan bagi orang yang sedang shaum, maka beliau mengizinkan. Kemudian datang lagi seorang lain lalu bertanya kepadanya, maka beliau melarangnya: ternyata yang diizinkan adalah orang tua dan yang dilarangnya adalah anak muda. (HR. Abu Daud dan Baihaqi) Melakukan hal-hal yang melemahkan fisik, misalnya berbekam.

Saudaraku, demikianlah sekelumit panduan pelaksanaan shaum Ramadhan. Pastikan kita memahami dan menjalankan ketentuan-ketentuan tersebut agar "Tak sekedar shaum dan tak shaum sekedarnya".

Sumber:

Salim, Abdan.2013.Ramadhan Sepanjang Masa;Cet.5.Bandung:Media Press

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, jazakillah khoir untuk ilmu yang sangat bermanfaat ini, bunda. Selamat menunaikan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan bathin. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

17 May
Balas

Sama-sama bunda ^_^,, Aamiiin.. Aamiiiin... Aamiiinn...

17 May



search

New Post