Rini Apriani Kartini

Navigasi Web
Ramadhan dan Kesuksesan (Bagian 1)

Ramadhan dan Kesuksesan (Bagian 1)

“Sekiranya manusia mengetahui kebajikan-kebajikan yang di kandung di bulan Ramadhan itu tentulah mereka mengharap-harap supaya Ramadhan itu berlangsung sepanjang tahun.” (HR. Ibnu Abd Dunya)

Sukses adalah dambaan kita semua. Sukses yang kita dambakan bukan hanya kesuksesan dunia, akan tetapi juga akhirat. Beragam cara dan pelatihan diikut agar jangan sampai salah dalam menempuh kehidupan, akan tetapi banyak yang tidak bisa menemukan rahasia atau kunci sukses kehidupan tersebut.

Ajaran Islam menjanjkan solusi atas seluruh kehidupan manusia, mulai dari permasalahan pribadi hingga masalah sosial yang mencakup hidup manusia. Insya Allah, bagi yang menempuhnya dengan yakin dan sabar, maka pada penghujungnya adalah kita akan menemukan kebahagiaan, keselamatan dan kesuksesan dunia dan akhirat.

Ramadhan adalah salah satu metode pelatihan yang ditawarkan oleh Islam agar umat Islam bisa sukses dalam hidupnya. Selama sebulan penuh kita ditempa dan dibina, tentunya kita semua berharap menemukan sesuatu yang berharga sebagai bekal menjalankan kehidupan kita. Berikut ini beberapa kunci kesuksesan hidup yang Islam tawarkan melalui bulan Ramadhan:

a. Ramadhan mejadikan kita pribadi yang lebih baik

Segala dinamika dan problema hidup terkadang menjadikan kita mudah tergoda dan akhirnya jauh dari kehidupan yang baik dan benar, tetapi sedikit diantara kita yang menyadarinya. Hal ini biasanya karena tidak ada waktu untuk merenungkan dan mengevaluasi perjalanan keseharian kita, serta nuansa dan lingkungan yang tidak mendukung.

Nah, di bulan Ramadhan Allah SWT sudah menyiapakn segala sesuatu agar kita bisa kembali menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita lihat bagaimana Ramadhan melatih kita menjadi prbadi yang baik.

Pertama, pada siang harinya kita semua ditempa dengan lapar dan haus. Kondisi demikian menjadikan kita belajar bertahan ditengah kesulitan dan kekurangan. Kita di hantarkan menjadi pribadi empati terhadap sesama yang kesulitan. Pasti ini akan memberikan perbedaan pada sikap kita terhadap orang lain. Tentu pribadi kita akan lebih terkendali pula karenanya.

Kedua, malam harinya kita dilatih untuk tarawih, berdo’a, munajat, merendahkan diri kita dengan sujud yang penuh ketulusan dan harapan. Sujud yang memohon ampunan-Nya, sekaligus dalam sujud itu pula kita ungkapkan komitmen tulus kita untuk kembali kepadaNya, kembali menempuh kehidupan sesuai petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah RasulNya. Berjanji untuk hidup yang sesuai fitrah diri kita sebagai hamba Alah yang diciptakan hanya untuk beribadah kepadaNya. Berjanji utuk hidup lebih baik dan sukses, bermakna dan bermanfaat bagi keluarga, lingkungan dan sesama umat Islam.

Ketiga, keesokan harinya kita akan mendapatka energi baru yang lebih fresh dengan pemulihan pada hari sebelumnya. Muncul azam untuk tidak kembali terjerumus dalam kesalahan dan kegagalan sebelumnya. Hingga, bagi siapa saja yang tekun ibadah dalam Ramadhan, maka dirinya telah menjalankan pelatihan sukses hidup luar biasa yang belum tentu bisa didapatkan di luar bulan Ramadhan.

#Penuhi Janji 11052018

Sumber:

Salim, Abdan.2013.Ramadhan Sepanjang Masa;Cet.5.Bandung:Media Press

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post