Rini Apriani Kartini

Navigasi Web

Setetes do'a dariku Ema

Baru sekarang ku sadari kau begitu berarti. Ema, begitu aku memanggil dia. Wanita dengan balutan keriput di wajahnya yang selalu hidup sederhana,, selalu memikirkan anak cucu nya, tak peduli bagaimana pun keadaan dia.

Kala itu ku terbangun tanpa ingin membuka mata. Keadaan berbalik tiga ratus enam puluh derajat setelah ayah ku di PHK. Tak terbayang kehidupan yang dulu serba kecukupan, kini begitu memilukan. Sedih rasanya, tak siap mengadapi kenyataan. Namun, inilah roda kehidupan, kadang ia di atas, kadang ia di bawah.

Baru saja semester dua terlewati, dan ku harus tertatih untuk tetap bisa berdiri sampai dapat ku raih mimpi. Ku tak berani berharap lebih,, jangankan untuk biaya kuliah,, untuk sekedar ongkos ke kampus saja kadang ada kadang tiada.

Siang itu ku pulang dari kampus degan tubuh lelah,, ku lihat di meja makan "kosong" huuffft... Kutarik nafas panjang,, berharap perutku sedikit bersahabat.

Tok.. Tok.. Tok.. terdengar di pintu sana. Malas ku membukanya,, namun akhirnya ku buka juga. Ternyata Ema,, panggilanku kepada nenekku yang kini sudah lanjut usia. Beliau menawariku makan karena tahu di rumah ku, beras pun tak ada. Alhamdulillaaah.. Alloh memberikan rezeki yang tidak disangka sangka. Begitulah Ema,, selalu menjadi yang terdepan tatkala masalah melanda.

Hari berganti hari,, masalah keuangan pun datang semakin bertubi tubi,, tapi lagi lagi kuasa Alloh yang menangani,, hingga akhirnya ku lulus kuliah dan diangkat sebagai pegawai negeri.

Kini ku telah berkeluarga, dan jauh dari sanak saudara. Merantau di seberang sana. Sampai akhirnya Ema sakit sakitan karena termakan usia. Aku jarang sekali menengoknya,, hanya sekali dua kali bisa dihitung dengan jari. Ku sibuk dengan pekerjaanku, hal ini sekarang yang kusesali,, karena Ema sudah tiada lagi.

Emaaaaa... terima kasih untuk segalanya,, dulu engkau memberiku makan di dunia,, kini ku ingin selalu memberikan yang sama berupa do'a. Ya, hanya do'a yang bisa aku berikan,, semoga Ema tenang di alam sana,, di lapangkan kuburnya,, diampuni segala dosa dosanya,, di masukkan Alloh kedalam jannah nya. Ema,, terima kasih... Sekali lagi terima kasih... Sampai saat ini ku bisa seperti ini salah satunya berkat Ema.

Allohummagfirlahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fuanhaa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menyentuh bu,bagus... Seperti penggalan novel,ternyata...

26 Apr
Balas

hihi.. Malu sebenarnya pak,, saya baru pertama kali mempublikasikan tulisan di media seperti ini,, mohon arahan nya agar dapat menjadi penulis yang baik ^-^,, ingin memiliki hobi menulis seperti yang lain

26 Apr
Balas



search

New Post