Spirit Ramadhan! (Episode Menyemangati Diri Sendiri #1)
Saudaraku, Ramadhan adalah bulan perjuangan untuk melahirkan kefitrahan. Namun, perjuangan untuk menuju kefitrahan, senantiasa mendapat tantangan. Tantangan yang paling besar adalah diri (nafs). Inilah yang diisyaratkan Rasul dengan Jihad Akbar. Marilah kita rubah cara pandang: “Ramadhan itu melelahkan dan mari diisi dengan istirahat dan bermalas-malasan.” Menjadi “Inilah Spirit Ramadhan!.”
Marilah kita berusaha menghilangkan penyakit diri terutama yang dapat menghalangi amaliyah selama ini, seperti malas, taswif (menunda-nunda amal), ‘ajalah (tergesa-gesa).
Marilah kita ingat, Rasulullah Saw justru meningkatkan akselerasi perjuangan pada saat Ramadhan. Kemenangan perang Badar dan Futuh Mekah yang terjadi pada saat bulan Ramadhan menjadi bukti valid akan hal tersebut.
1. Malas
Kemalasan akan melahirkan kefakiran: fakir lahir, fakir bathin, fakir material, fakir spiritual, fakir dunia dan fakir akhirat. Baik Al-Qur’an maupun Hadits selalu memerintahkan manusia agar selalu bekerja sesuai dengan potensi yang telah Allah Swt anugerahkan. Allah berfirman: “Dan katakanlah: bekerjalah kamu maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.” (QS. At Taubah, 9:105). “Bekerjalah kamu, karena sesungguhnya kami bekerja (pula).” (QS. Fusshilat, 41:5)
Nilai seseorang bergantung kepada apa yang telah diperbuatnya, bukan atas bantuan atau syafa’at orang lain. “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh (sesuatu pun) selain dari apa yang diusahakannya.” (QS. An Najm, 53:39)
Penyebab kemalasan antara lain sebagai berikut:
a. Lemah fisik dan mental.
b. Lemah ilmu dan pengalaman.
c. Lemah keyakinan dan harapan (roja) terhadap limpahan rahmat-rahmat Allah, yang membuatnya tidak percaya diri.
Hindari penyakit malas ini dengan cara sebagi berikut:
a. Melakukan olah fisik secara teratur.
b. Memperluas ilmu, keterampilan, dan pengalaman.
c. Memulai bekerja dengan penuh optimis dan niat yang menggebu-gebu.
d. Menghindari putus asa jika menghadapi kegagalan.
e. Mengkonsentrasikan diri dalam suatu target dan sasaran. Rasulullah Saw bersabda: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya.”
f. Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
g. Senantiasa bermusyawarah dengan orang yang berilmu dan berpengalaman dalam bidang pekerjaan yang akan dikerjakan.
h. Senantiasa meminta pilihan yang terbaik (istikharah) dengan shalat hajat dan shalat istikharah pada malam hari. Rasulullah Saw bersabda: “Tidak akan merugi orang yang selalu beristikharah dan tidak akan menyesal orang yang selalu bermusyawarah.”
Jika rencana kerja sudah betul-betul matang, mulailah melangkah dengan membaca do’a berikut: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan daya dan kekuatan Allah Yang Maha Agung. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak menyesatkan atau disesatkan orang lain, mencelakakan atau dicelakakan orang lain, mendzalimi atau dizalimi orang lain, menipu atau ditipu orang lain, dengan rahmat-Mu.” (Al Hadits)
Sumber:
Salim, Abdan.2013.Ramadhan Sepanjang Masa;Cet.5.Bandung:Media Press
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tawakkaltu 'alallah walaahaula walaaquwwata illa billah. Jazakillah khoir...bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Aamiiinnn... bunda ^_^