Tri Sulistyo Rini, S.I.Pust, S.Pd

Rinie, Juara Nasional Pengelola TBM tahun 2018. Setelah menyelesaikan Sarjana Ilmu Perpustakaan dia melanjutkan mengambil Jurusan PGSD lulus tahun 2017. Selain...

Selengkapnya
Navigasi Web

Gema Kidung Hati

Gema Kidung Hati

Pertama kali bertemu denganmu, entah mengapa kumerasakan ada getaran hebat yang berdesir di hatiku. Sikapmu yang santun, ditambah paras menawan membuatku terkesima dan tanpa berfikir panjang kuterima lamaranmu kala itu. Belum genap sebulan kau pinta aku dari orang tuaku, kini kau goreskan luka yang teramat dalam dihati ini. Bagaimana tidak, kau yang aku sayangi dan sangat berarti bagi hidupku ternyata tega membuat jiwa ini tercabik-cabik. Harapan yang sering kau ungkapkan ternyata hanya menyisakan puing-puing dusta yang tak bertepi.

Mungkin ini cara Tuhan menunjukkan padaku alasanmu meninggalkanku. Pada suatu ketika, tanpa sengaja kulihat dia bersama wanita lain yang bisa dibilang antara langit dan bumi dengan saya, ya….kalau dia lebih cantik dari saya nggak masalah. Pemirsa, kalau saya bilang cewek itu cantik saya takut dosa , bodi juga ngepres (Ups….maaf bukaannya menghina, tapi terasa jatuh martabat gue saat itu) tapi karena dia anaknya pejabat yang kaya raya, jadi meskipun saya cantik luar dalam (jieeee…) saya mundur dengan tidak teratur (kalau mudur teratur takut dikira latihan PBB). Ingin ku samperin dan aku acak-acak rambutnya, tapi karena saya wanita yang punya harga diri, nggak elegan dong kalau saya berbuat anarkis seperti itu, bisa masuk penjara nanti (secara gitu loh dia anaknya Polisi).

Bagai berada dipadang pasir yang panas, kehausan dan tidak tau arah, tiba-tiba dia mengatakan ingin menikah dengan wanita itu. Perdebatan hebat terjadi seketika itu juga, merasa dikhianati, di abaikan dan tidak dianggap bercampur aduk bagai milkshake tanpa wadahnya (jangan dibayangkan ya). Dengan berat hati saya berpura-pura tegar dan tetap elegan menerima keputusannya (meski saya nangis nggak berhenti, untung stok air mata saya melimpah bak danau toba yang airnya nggak akan pernah habis).

Jodoh, rejeki dan mati sudah ada yang megatur, saya yakin pasti akan mendapat ganti yang lebih indah. Saya bersyukur mengetahui semua ini sebelum melanjutkan ke pelaminan. So….saya akan tetap melanjutkan hidup ini dengan riang gembira.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post