Mengabdi dan Berkarya di tengah Pandemi dengan Strategi AKSI PINTAR
Pancasila merupakan Dasar Degara yang memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sebagai masyarakat yang menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia, pernahkah kita berpikir seberapa penting nilai Pancasila? Apa yang terjadi jika Pancasila tidak dijadikan landasan hidup berbangsa dan bernegara?
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila teramat penting sebagai dasar mengembangkan potensi generasi penerus bangsa, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Namun saat ini ada beragam hal yang dapat mengancam lunturnya nilai nilai Pancasila, salah satunya yaitu Virus Corona yang telah menghebohkan dunia.
Covid-19 yang awalnya diklaim disebabkan dari binatang yang dikonsumsi oleh sebagian orang di Wuhan, kini telah meresahkan hampir diseluruh negara di dunia. Indonesia termasuk negara yang terdampak dari penyebaran virus yang mematikan tersebut. Kita selalu cemas, khawatir, bingung dan bertanya tanya kapan wabah ini akan musnah. Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tinggal dirumah bukan tanpa alasan, hal tersebut bertujuan memutus penyebaran mata rantai virus tersebut.
Pandemi ini jelas terasa pengaruhnya bagi dunia pendidikan. Seperti kita ketahui bersama, Corona Virus telah berdampak pada sekitar 60 juta anak Indonesia. Hal ini memaksa kita untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru yaitu menjalankan pembelajaran jarak jauh, namun bukan berarti kreatifitas untuk mengabdikan diri seketika runtuh. Sebagai pendidik kita senantiasa harus terus belajar, berkarya, terkoneksi, menginspirasi, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Tidak mudah memang, tetapi situasi seperti ini tidaklah cukup dengan berkeluh kesah apalagi saling menyalahkan, marilah kita bergandeng tangan saling bahu membahu menjalani situasi yang mau tidak mau harus kita hadapi.
Nasib bangsa tergantung dari pendidik yang membimbing siswa menjadi generasi penerus yang dapat diandalkan. Apapun kondisinya, siswa harus tetap mendapatkan pembelajaran yang dapat meningkatkan ilmu dan kompetensinya, mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk terus berkarya agar dapat menginspirasi dunia. Tanggung jawab seorang pendidik sangat besar untuk mewujudkan harapan dan cita cita bangsa, untuk itulah sebagai pendidik kita harus bersama sama melakukan inovasi revolusioner bagi perkembangan pendidikan di Indonesia untuk membumikan Nilai-Nilai Pancasila.
Untuk meningkatkan kualitas karakter dan kompetensi siswa dapat dilakukan dengan menanamkan nilai nilai yang terkandung dalam muatan butir Pancasila. Muatan butir pancasila yang dimaksud adalah (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permuyawaratan Perwakilan; (5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dimasa pandemi seperti saat ini ada berbagai upaya yang bisa kita lakukan untuk tetap produktif dan berkarya mencerdaskan anak bangsa, yaitu dengan strategi ”Mengabdi dan Berkarya Membumikan Pancasila dengan AKSI PINTAR” (Adaptif, Kreatif, kolaboraSI, insPIratif, iNovaTif dan tetap berkARakter). Aksi Pintar tersebut diantarannya adalah:
1. Adaptif
Hal pertama yang harus kita lakukan untuk menghadapi situasi ini adalah, mau tidak mau kita harus adaptif atau menyesuaikan diri dengan kondisi dengan kebiasaan baru yang lebih baik, agar tidak terpapar virus. Hal yang bisa kita lakukan yaitu dengan tetap tinggal dirumah, memakai masker, menjaga jarak, menjaga imun tubuh, menjaga kebersihan diri dan lingkungan dan lebih mendekatkan diri kepada Pencipta dengan melaksanakan ibadah secara intensif.
Aksi Pintar yang kita laksanakan adalah memberikan tantangan kepada siswa dengan “Kartu Kejujuran”. Kartu ini mencatat seluruh aktivitas siswa yang berkaitan dengan ibadah (khusus agama Islam: sholat wajib, Dhuha, Sholat Jumat, mengaji) selama belajar dirumah dan wajib mendapatkan paraf dari orang tua. Seminggu sekali kartu kejujuran dikumpukan, kemudian guru melaksanakan refleksi dari hasil kartu tersebut.
Aktivitas “Kartu Kejujuran” merupakan nilai pengamalan dari Pancasila sila pertama yang mengajarkan keimanan kepada Tuhan, dan saling menghormati antar pemeluk agama yang beragam. Sedangkan tetap tinggal dirumah, Memakai masker dan Menjaga jarak merupakan kepedulian terhadap sesama manusia yang masuk dalam nilai Pancasila sila ke dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradap.
2. Kreatif
Seorang Pendidik wajib mempunyai kreatifitas dalam mengelola Pembelajaran Jarak Jauh. Dengan kreatifitas yang dimikili diharapkan siswa maupun orang tua tetap merasa nyaman, bahagia, ceria dan tidak terbebani. Salah satu caranya adalah memberikan challenge, kenapa menggunakan kata challenge bukan tugas? Karena jika menggunakan kata tugas secara tidak langsung siswa akan merasa terbebani, tetapi challenge atau tantangan, justru akan lebih motivasi siswa untuk segera menyelesaikan, diataranya adalah:
a. Video Mendadak Artis
Dalam hal ini kita bisa mengajak seluruh siswa untuk membuat video perkenalan. Meskipun tahun ajaran baru tidak bisa bertatap muka secara langsung, dengan berbagi video, siswa dapat mengenal teman-temannya dari berbagai daerah, agama, hoby, cita-cita dan pekerjaan orang tua yang beraneka ragam.
b. Sulap Rumah
Pada masa pandemi kita akan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Agar siswa merasa nyaman dan betah melakukan semua aktivitas dirumah, kita bisa membuat tantangan untuk menyulap rumah menjadi tempat yang ternyaman untuk belajar. Bisa dimulai dari menata buku, rak sepatu dan lemari. Keluarkan semua buku, baju dan sepatu yang jarang dipakai atau bahkan yang tidak dipakai. Selain memenuhi ruangan, semua barang yang dimiliki di akherat akan dimintai pertanggung jawaban, jadi lebih baik hibahkan kepada yang lebih membutuhkan.
c. Membantu Orang Tua
Setiap pagi, sebelum dimulai kegiaan Pembelajaran, kita bisa memberikan tantangan kepada siswa untuk rutin membatu pekerjan orang tua dirumah. Selain mengajarkan siswa mencintai kebersihan aktivitas ini juga melatih tanggung jawab seorang anak terhadap orang tua. Orang tua bertugas mengirim foto siswa sebagai bentuk absensi kehadiran dan kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran.
Dari video yang dibuat, mengajarkan saling menghormati dan menghargai sesama teman, meskipun dari latar belakang dan budaya yang berbeda siswa tetap saling saling menyayangi. Mengumpulkan barang yang kurang bermanfaat untuk di sumbangkan kepada yang lebih membutuhkan adalah salah satu sikap peduli terhadap sesama. Sedangkan membantu orang tua merupakan sikap yang mencintai kebersihan lingkungan sekaligus peduli kepada orang tua. Ketiga Aksi Pintar tersebut merupakan nilai Pancasila Sila ke dua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Kolaborasi
Hampir tujuh bulan kita melaksanakan pembelajaran jarak jauh, bosan dan jenuh sudah pasti kita rasakan, namun kondisi seperti ini tidak cukup hanya dengan mengeluh apalagi saling menyalahkan, semua pihak harus bersinergi untuk menghadapi pandemi ini. Keberhasilan Pembelajaran Jarak Jauh membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai diri sendiri selaku pendidik, orang tua dan siswa. Aksi Pintar yang bisa dilaksankan antara lain:
a. Guru Berbagi Kreatif
Beragam keterbatasan yang kita miliki, hal yang tidak mungkin jika kita bisa melaksanakan pembelajaran sendiri tanpa bantuan dan masukan dari rekan sejawat, kita membutuhkan sharing dan berbagi dengan sesama guru. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah dengan berbagi melalui media “Guru Berbagi Kreatif”. Media online ini sengaja kami rancang untuk memudahkan guru untuk menambah ilmu dengan memanfaatkan teknologi.
b. Guru vs Orang Tua
Kerja sama antara guru dan orang tua sangat dibutuhkan saat Pembelajran Jarak Jauh. Peran orang tua adalah membimbing sekaligus memantau segala aktivitas yang dilakukan siswa selama dirumah, kemudian membantu dan mengkomunikasikan kepada guru kelas.
c. Orang Tua vs Anak
Dampak positif dari pandemi ini, kita bisa sering berkumpul dengan keluarga. Nah manfaatkan situasi ini dengan berkreasi bersama untuk membuat projek baru. Selain bisa menghasilkan karya, hal ini bisa menambah kedekatan dengan keluarga. Kita bisa memberikan tantangan kepada siswa untuk membuat projek bersama keluarga, misalnya berkebun, olah raga bersama, membuat kue, menjahit, dll.
Aksi Pintar Kolaborasi, merupakan mengamalkan nilai Pancasila sila ke tiga, Persatuan Indonesia. Kebersamaan dan kolaborasi akan membuat semua pihak semakin mudah menjalani dan mempercepat penanganan pandemi.
4. Inovatif
Pandemi ini memaksa kita melakukan manuver dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Ada dua jenis pembelajaran yang dapat kita laksanakan yaitu Synchronous atau pembelajaran tatap muka online (seperti zoom, microsoft team, webex) dan Asynchronous, atau pembelajaran yang tidak mengharuskan tatap muka online (seperti group whatsapp, google clasroom, sway, microsof form, quizz dll). Dalam pembelajaran kita harus menyesuaikan dengan kondisi masing-masing, seperti keterbatasan sarana, kurangnya interaksi, keterbatasan jaringan, dan adaptasi baru yang kadang sulit kita definisikan.
Semua aktivitas yang akan dilaksanakan harus di nusyawarah bersama orang tua, jangan sampai pembelajaran jarak jauh justru menambah beban orang tua. Diawali dengan membentuk pengurus wali kelas (ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara). Kenapa hal ini sangat diperlukan? Karena setiap hari orang tua yang berdampingan dengan siswa secara langsung, dengan adanya pengurus wali kelas, mereka akan termotivasi dan merasa memiliki tanggung jawab untuk kemajuan kelas.
Aksi Pintar tersebut terdapat nilai pancasila, yaitu bijaksanaan dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dan mengambil keputusan secara musyawarah. Hal tersebut merupaka pengamalan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
5. Inspiratif
Apapun situasi dan kondisi yang kita hadapi, sebagai pendidik harus menjadi teladan bagi siswa maupun masyarakat. Kita harus mampu menghasilkan karya yang dapat menginspirasi demi mewujudkan salah satu tujuan dan cita-cita negara indonesia yang tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Siswa berasal dari berbagai latar belakang keluarga yang beraneka ragam. Ada yang dari keluarga yang berada dan berpendidikan, namun tidak sedikit siswa yang orang tuanya merantau bahkan ada yang tidak pernah mengenyam pendidikan. Disini kita harus bijaksana dan adil dalam melayani seluruh siswa yang menjadi amanah dan tanggung jawab. Aktivitas yang bisa kita lakukan adalah:
a. Membuat video pembelajaran yang kreatif
Pembelajaran jarak jauh terkadang membuat guru kesulitan menyampaikan materi, untuk mengatasi permasalahan tersebut kita bisa membuat video pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Video bisa diunggah di youtube sebagai materi yang nantinya bisa di saksikan oleh siswa. Berikut adalah salah satu link video saya https://www.youtube.com/watch?v=IHvSyJAtH6g
b. Guling (Guru Keliling)
Pemetakan sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh, misalnya siswa yang dirumah bersama nenek, tidak memiliki HP, lokasi rumah sulit sigyal, orang tua bekerja sehingga bisa mengumpulkan tugas malam hari, dll. Dari hasil pemetakan tersebut guru bisa menjadwalkan pembelajaran yang sesuai untuk keliling visit dari rumah kerumah. Disini kebijaksanaan dan keadilan guru sangat diperlukan. Pendidik harus bisa membedakan siswa mana yang seharusnya lebih intens di kunjungi dan yang tidak.
Aksi pintar ini bertujuan agar seluruh siswa mendapat kesejahteraan dan keadilan yang merata dalam menerima bimbingan dari guru. Adil disini tidak berarti harus sama, tetapi memprioritaskan sesuai dengan keadaan siswa. Hal ini mencerminkan nilai pancasila sila ke lima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
6. Berkarakter
Generasi penerus bangsa harus memiliki karakter yang kuat, berjiwa patriotisme dan cinta tanah air. Peringatan hari besar di masa pandemi ini terasa sangat jauh berbeda sehingga kurang berkesan, untuk mengatasi hal tersebut pendidik bisa membuat challenge perlombaan. Lomba membuat poster bertema kemerdekaan, mencipta dan baca puisi tema Kartini dan membuat karangan tema pendidikan, merupakan beberapa lomba untuk memeriahkan hari bersejarah Indonesia sekaligus memupuk rasa nasionalisme.
Perlombaan akan memunculkan jiwa kompetisi atau daya saing sesama siswa, mengingatkan dan mengenang kembali para pejuang bangsa yang dapat menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia. Aksi Pintar tersebut merupakan pengamalan Pancasila sila ke tiga, yaitu cinta tanah air dan bangsa.
Keseluruhan nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila memberi landasan berpikir dan bertindak bagaimana kita menghadapi pandemi ini. Kita bisa berhasil keluar dari pandemi ini jika memiliki persatuan dan kesatuan serta solidaritas yang kuat. Menghadapi wabah Covid-19, membutuhkan kebersamaan, persatuan dan kesatuan sehingga tidak terpecah belah.
Implementasi Pancasila sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Bila kita tidak menerapkan Pancasila sebagai landasan dalam berkehidupan bersama, maka dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun oleh orang lain. Oleh karena itu, kita harus selalu tetap menjaga keutuhan nilai dari Pancasila dimulai dari diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat. Jika bukan kita yang menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, siapa lagi?
Kolaborasi Orang Tua
Ibadah
Membantu Orang Tua
Guru Berbagi Kreatif
Guling (Guru keliling)
Juara Lomba Hari Kartini
Juara Lomba HUT RI
Kreasi Video
Les Gratis
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, strategi yang mantap, Pastinya anak-anak akan menyenangi cara ini. Bu. sukses selalu, Bu. Salam liteasi.
Teknik dan cara asyik di masa pandemi..sukses bu..menarik ulasannya