TANTANGAN MENULIS HARI KE-71

Pagi ini saya akan berangkat ke sebuah smk di pusat ibukota. Sebelumnya, subuh saya menelpon seseorang untuk membelikan lontong. Keinginan untuk mendapatkan lontong tetangga yang berjualan di lorong manggis sudah lama saya rindukan. Bahkan minggu kemaren saya memang berencana untuk menikmatinya bersama ummi. Namun karena sesuatu hal, keinginan tersebut urung, padahal saya sebenarnya juga berkeinginan untuk memenuhi undangan ibuk penjual lontong yang sering mengajak duduk di kedainya untuk menikmati lontong buatannya. Alhamdulillah, keinginan untuk memakan lontong akhirnya terpenuhi, lontong tersebut dititipkan di gagang besi pagar saya. Saya tersenyum ketika mengambilnya. Berharap, suasana proses perjalanan kam ini selalu dijaga oleh Allah Swt.

Pukul 08.51 saya sudah sampai di smk tujuan. Ada sekitar 5 orang bendahara yang baru hadir. Sang kepala sekolah sudah sewot karena peserta hingga pukul 09.20 belum juga sepenuhnya hadir. Pegawai pajak dan pegawai keuangan kabupaten yang diundang sudah menunggu sebelum kegiatan dimulai. Terlihat rawut wajah dongkol dari mukanya. Indoneia, jam karet memang masih membudaya. Akhirnya acara pun dimulai. Seorang kawan yang juga merupakan guru di sekolah ini, menggoda saya dengan wa-nya,””Rapat bendahara BOS sama BOS yo”. Saya tersenyum membacanya.

Ketika break siang,saya menyempatkan diri sholat di rumah kawan, sudah lama sekali saya tidak berkunjung ke rumah beliau. Padahal dulu begitu seringnya saya ke sana. Selesai sholat, saya kembali ke smk untuk makan siang bersama peserta yang lain. Acara siang dilaksanakan oleh peserta yang bendahara saja, sementara para kepala sekolah sudah pulang ketika selesai makan siang tadi. Diskusi kami akhirnya berakhir tepat pada saat azan ashar berkumandang. Saya bergegas menuju pulang, sampai tepat iqomat berkumandang di masjid kompleks rumah saya. Saya memasukkan kereta ke dalam rumah. Menukar baju dan mandi. Selesai mandi, saya menunaikan ibadah sholat ashar.

Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan selama kegiatan tersebut. Dari 11 orang peserta bendahara, rasanya saya adalah satu-satunya bendahara yang sampai sekarang tidak tau apa-apa. Tapi saya berharap, untuk mampu belajar ke depannya. Salah seorang bendahara memberikan contoh file laporan dana BOS yang beliau miliki. Semoga file ini mampu nantinya menjadi pedoman bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi.

Samadua, 10 November 2020