Rini Marina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kumis Sang Idola

Kumis Sang Idola

KUMIS SANG IDOLA

Angin malam bertiup dengan lembut. Suasana tenang telah menghanyutkan jiwaku. Aku merenung di serambi rumah. Kupandangi halaman rumah orang tuaku yang luas. Pikiranku melambung dan mengingat masa laluku ketika bersama ayah ibuku.

Semasa kecil ayahku selalu mengajakku berolah raga. Berbagai permainan olah raga aku diajari. Terutama renang dan bela diri. Dengan penuh perhatian ia selalu memberi motivasi. “Anak laki-laki itu harus kuat, tegas, tanggung jawab dan disiplin.” Kalimat itu selalu tergingang di telingaku hingga kini.

Kenangan itu telah membuatku kangen akan kebersamaan dengannya. Tak jarang aku menuliskan semua rasa rinduku pada ayah tercinta. Lima tahun ia telah meninggalkan kami. Akan tetapi kenangan itu masih lekat dalam ingatanku.

Masa telah berlalu, kini aku telah menjadi lelaki dewasa. Postur tubuhku yang tegap tentu banyak perempuan yang melirikku. Apalagi di atas bibirku ditumbuhi kumis tipis nan lembut. Teman-teman sekantor selalu iri melihatku. Katanya aku selalu menjadi bahan perbincangan kaum hawa.

Di media sosial puluhan cewek mengajakku berteman. Kebanyakan mereka memuji ketampanan wajahku. Rupanya, kumisku telah mampu menghipnotis perempuan yang melihatku. Padahal kumis yang ku punya biasa saja. Aku merasa aneh saja, kenapa kumisku disukai banyak wanita. Namun semua yang ada pada diriku aku nikmati saja.

Meski pujian demi pujian datang padaku, namun tak membuatku hanyut dalam kesombongan. Aku selalu mensyukuri segala pemberian-Nya. Sebab aku ingin menjalin komunikasi yang baik dengan semua teman. Aku tidak pernah memilih-milih teman. Didikan kedua orang tuaku telah membuatku selalu menghargai orang lain.

Kini usiaku dua puluh lima tahun. Namun aku belum berani untuk mencintai seorang perempuan. Meski banyak wanita yang ingin mengenalku lebih jauh. Aku tak pernah memikirkannya. Kehidupan yang kujalani layaknya roda yang berputar. Walaupun aku bekerja lima hari penuh, aku tetap rutin berolah raga.

£££

Di sudut sebuah supermaket, aku sedang menungggu teman. Ku berdiri sambil menenteng tas plastik. Eh...tiba-tiba aku dihampiri seorang perempuan cantik. Ia seakan mengenal diriku. Tanganku ditarik-tarik untuk diajak foto bareng. Tanpa ia sadari terucap dari mulutnya kalau diriku mirip seorang artis idolanya. Ternyata dia menganggumi artis pemeran film Rudy Habibie. Betapa kagetnya aku, saat dia bilang aku mirip idolanya.

Aku masih terbengong atas peristiwa yang ku jalani. Ia masih mendekatiku dan ingin mengenalku. Saat dia menatap wajahku, aku tak kuasa untuk membalasnya. Jantungku serasa mau lepas. Aku semakin canggung dan grogi saat bersebelahan dengannya. Dengan sekuat tanaga aku mulai menjawab pertayaannya. Ia pun tersipu saat aku menanyakan tentangnya. Terlebih di saat bertanya namanya. Tak lama kemudian ia berkata, “namaku Sekar Arum mas.” Aku pun membalas perkenalan itu. Tak terasa aku telah berbincang selama satu jam lamanya.

Pertemananku semakin erat. Aku selalu meghampiri, saat ia pulang kerja. Selama enam bulan aku menjalin pertemanan ini. Hatiku tak dapat dibohongi lagi. Ternyata hatiku telah mencintainya.

Hari-hari yang ku lalui semakin indah dan bermakna. Aku selalu merindukan kehadirannya. Dengan perasaan ta menentu, aku bercerita pada ibuku tentang perempuan pilihanku. Gayungpun bersambut, ibuku ternyata sangat berharap aku segera menikah.

Seminggu kemudian, ibuku telah mempersiapkan pertunanganku. Akupun sangat bangga atas pengertiannya. Segalanya telah ku persiapkan. Hingga datanglah hari yang mendebarkan itu. Perbincangan antar kedua keluarga telah berlangsung. Sampai pada akhirnya mereka memutuskan hari pernikahan kami. Dua minggu setelah pertunangan aku akan menikahi Sekar. Kebahagiaan itu membuat aku semakin bersyukur pada-Nya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post