Rini Rosaria

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
STOKAR DADAKAN Part 1 (33)

STOKAR DADAKAN Part 1 (33)

Semua berubah seketika tatkala pemerintah mengumumkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSPB) di bulan Maret tahun lalu. Irfan sudah merencanakan kepulangannya dengan membeli tiket pulang pergi dari Malaysia ke Indonesia dan Indonesia ke Malaysia. Rasa khawatir mulai mengganggunya karena situasi yang mulai tak menentu. Khawatir dengan pembatalan tiket pesawat oleh pihak penerbangan maka Irfan berniat untuk membeli tiket baru dengan penerbangan yang lebih awal dari tiket yang sudah dibooking sebelumnya. “Diak, bagaimana kalau kepulangan uda dipercepat? karena semakin lama kelihatanya semakin banyak penerbangan yang dipangkas oleh Angkasa Pura?” tanya Irfan kepada istrinya melalui telepon. “Bagaimana baiknya saja uda, lebih cepat uda pulang lebih baik karena adiak juga khawatir jika terjadi apa-apa di sana tentu kami tidak akan bisa ke sana dengan situasi yang sekarang, apalagi uda sering sakit-sakitan”. Begitulah jawaban istrinya yang tidak lagi peduli dengan biaya yang mesti keluar karena harga tiket yang melonjak sedangkan uang untuk dua buah tiket yang sudah terlanjur dibooking belum tentu akan kembali.

Irfan dan istrinya semakin stress dengan berita Perintah Kawalan Pergerakkan (PKP) di Malaysia, rasa khawatir makin meneror karena beberapa teman Irfan yang sudah membeli tiket pesawat lebih awal banyak yang dibatalkan sepihak oleh pihak penerbangan apalagi jadwal keberangkatan Irfan hanya beberapa hari lagi. Sehari sebelum penerbangannya ternyata nasib yang sama juga dialami Irfan sehingga ia tidak bisa pulang sesuai rencana keduanya.

Hari-harinya banyak digunakan untuk memantau penjualan tiket pesawat ke Indonesia, dia tidak bisa lagi berkonsentrasi menyusun proposal riset yang sedang dijalaninya sebagai tugas akhir gelar doctor yang sedang ditekuni. Apalagi sebagian teman-temannya memang sudah pulang ke Indonesia sebelum pandemi mewabah. Pergerakkan dalam kampusnyapun sangat dibatasi sehingga tidak leluasa untuk berkunjung ke asrama teman lainnya walaupun hanya sekedar untuk menghilangkan rasa jenuh yang sangat menggannggu.

Hanya tinggal satu maskapai penerbangan yang masih beroperasi, itupun dengan tujuan Jakarta sehingga Irfan mesti membooking tiket Jakarta-Padang agar bisa sampai ke kampung halamannya. Akibat situasi ini harga tiket melonjak tak terkendali, namun Irfan tetap membookingnya dengan mengumpulkan semua uang yang masih tersisa demi mengurai kerinduan dengan orang-orang tercinta. Tidak terbayang olehnya akan mengalami masa sulit seperti ini. Pulang pergi Malaysia-Padang selama ini dengan mudah dilakukanya tanpa hambatan yang berarti sehingga dia memilih untuk melanjutkan studinya di negeri jiran ini. Namun kita yang punya rencana tetapi Allah yang menentukan.

Istrinya di kampung selalu mencemaskanya, yang paling dikhawatirkannya adalah jika suaminya sakit di sana siapa yang akan menolong di masa covid-19 ini. Dalam setiap sujudnya dia memohon, “ya…. Allah berilah kelancaran dan keselamatan untuk suami hamba dalam perjalanan pulangnya”. Selama hidupnya baru pertama kali merasakan situasi mencekam seperti ini, ketakutan terhadap covid sangat luar biasa sehingga membuatnya merasa hidup seperti di film-film tentang serangan virus ke suatu negara. Dia takut untuk pergi ke keramaian, sedangkan anak-anaknya sudah bosan di dalam rumahl ini membuatnya berfikir untuk membawa anak-anaknya melihat sawah yang menghijau dan menguning. Hal ini baik juga bagi kesehatan matamereka yang sudah lelah karena belajar daring selama masa peademi.

Kali ini Allah memberkatinya, tidak ada pembatalan tiket pesawat yang sudah dibookingnya sampai saat keberangkatan. Kepulangan kali ini berbeda dengan kepulangan-kepulangan sebelumnya, tanpa oleh-oleh makanan dan mainan anak-anak. Hal ini disebabkan karena tidak memungkinkan untuk membelinya lagipula uangya hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan di perjalanan saja. Bukan hanya itu, kepulangan kali ini juga mesti ekstra hati-hati, menyiapkan masker yang banyak dan handtsanitizer karena virus bisa menyerang dimana dan kapan saja.

“Alhamdulillaa…ah”, Istri Irfan sujud syukur sesaat setelah mendengar kabar bahwa suaminya sudah mendarat di Bandara Soekarno Hatta dengan selamat. Namun kabar gembira itu tidak berlangsung lama karena Irfan baru mengabari bahwa tiket yang akan membawanya pulang ke padang dibatalkan secara sepihak oleh maskapainya. “Adiak mungkin uda akan terdampar di Jakarta karena penerbangan uda ke Padang dibatalkan oleh maskapainya, sedangkan pemerintah sudah melarang kendaraan umum untuk beroperasi, agar dapat menghambat penularan virus oleh masyarakat yang mau mudik lebaran, hanya truk saja yang boleh beroperasi”, terdengar suara lemas di seberang sana. “Kalau begitu, sebaiknya uda segera pergi dari bandara karena adiak khawatir jika uda berlama-lama di tempat umum seperti itu. Apalagi Jakarta lebih banyak pasien covidnya daripada Malaysia. Biarlah uda tinggal sementara dulu di rumah Andi sampai ada jalan untuk pulang, insyaallah akan ada jalan untuk pulang”, istrinya tidak meluapkan rasa kecewa yang mendera namun memberikan harapan untuk suami tercinta.

Sesampainya di rumah Andi, Irfan menelpon istrinya, “diak alhamdulilah masih ada jalan untuk pulang, ada teman yang punya kenalan dengan sopir truk yang hendak membawa sembako ke Padang besok. Sopir tersebut bersedia untuk menumpangkan uda, tentunya uda mesti menyamar sebagai stokar truk selama dalam perjalanan. Uda cuma bisa membawa satu ransel sedangkan dua travelbag terpaksa dikirim via pos agar tidak mencurigakan”, Begitulah Irfan bercerita kepada istrinya dengan bersemangat karena memiliki harapan baru untuk bisa pulang kampung. “Alhamdulilah uda, mudah-mudahan semuanya lancar dan aman”, istrinyapun memiliki harapan baru.

foto:https://www.google.com/search?q=KARIKATUR+TRUK&safe=strict&sxsrf=ALeKk00dUTOEBZtRfxUEOCHyGbICjusY3g:1614502549357&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi1s8XXmozvAhWZf30KHUbEBwAQ_AUoAXoECBAQAw&biw=1024&bih=489#imgrc=lHgU93ATNoLHHM

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post