Guru Kecil Itu Adalah Aku
Guru kecil itu adalah aku. Setiap ditanya oleh teman atau sahabat yang sudah lama tidak berjumpa, "Sekarang kerja dimana?" Aku hanya menjawab lirih, "Aku hanya seorang guru kecil. Yaa...aku hanya seorang guru kecil karena aku mengajar anak-anak yang masih imut alias kecil..dengan gaji yang kecil dan tunjangan yang kecil...pokoknya serba kecil (he...he termasuk orangnya juga kecil. Biasanya mereka hanya terdiam ketika mendengar jawabanku. Entah apa yang dipikirkan mereka. Namun ada juga yang menyemangati," Tidak apa-apa gajinya kecil tapi pahalanya besar. Aku hanya mengaminkan sambil tersenyum perih.
Bertahun-tahun menjadi guru kecil terkadang menimbulkan dilema. Akankah terus atau berganti haluan. Namun jiwaku sudah terpatri bersama anak-anak dan begitu sulit untuk meninggalkan mereka. Kelucuan mereka, tawa mereka yang tanpa beban dan panggilan " bunda" selalu terngiang-ngiang di telinga ini. Itu saja yang membuatku bertahan menjadi seorang guru kecil. Dunia ini hanya sementara akankah hanya mengejar materi dan materi. Alangkah piciknya apabila aku berpikir seperti itu. Karena kebahagiaan tidak hanya berwujud materi namun kepuasan batin menjalani setiap peran juga merupakan kebahagiaan.
Sebagai seorang guru kecil aku hanya bisa mengajak bernyanyi (..itupun terkadang sumbang) dan bermain supaya anak-anak tidak kehilangan masa bermainnya. Aku mengajak mereka melompat...berlari....memanjat....supaya mereka tidak hanya duduk manis dengan HP androidnya. Supaya motorik kasarnya berkembang baik. Aku mengajak mereka bergandengan tangan bersama temannya supaya mereka tidak asyik dengan dunianya sendiri.Aku hanya bisa mengajari sopan santun bagaimana ketika berjalan melewati orangtua. Aku hanya bisa mengajari bagaimana cara mencium tangan orangtuanya yang benar.
Sebagai seorang guru kecil, hanya itu yang bisa kusumbangkan untuk negara ini. Kutulis ini dengan linangan air mata. Mudah-mudah Rabbku selalu menuntunku dalam perjalanan menjadi seorang guru kecil.
#ELEGI PAGI#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selamat berjuang guru kecil.. Salam Literasi
Jazakumullah khoiron katsiro Ibu Sri Sugiastuti atas energinya...Salam literasi...
Bu Riniiiii....
Saudariku nongol juga.....kangen dengan komentarnya....
Walau guru kecil, semangat tetap harus besar... Salam literasi
Ok Bu....siap untuk membesarkan semangat...
Ilmu cabai: makin kecil makin tajam pedasnya
Wah...terimakasih Pak...dapat kosakata baru.."ilmu cabai".....makin kecil makin tajam pedasnya..cabai rawit ijo paling enak buat teman makan mendoan Pak...
"Entah apa yang dipikirkan mereka." --kalimat ini mengandung rasa Jawa. Seolah merupakan terjemahan langsung dari: "Embuh apa sing dipikirke wong-wong kuwi." - Terutama, ini bukan mengenai salah dan benar, melainkan semacam di mana pilihan sebaiknya dijatuhkan. Dan mungkin juga berkaitan dengan selera. Sesuai selera saya, misalnya, kalimat itu akan menjadi: "Entah apa yang mereka pikirkan." Salitsetiha! Salam literasi setiap hari!
Sippp Pak...pilihan kata dengan rasa yang berbeda....Jazakumullah atas atensinya...
Tetap semangat ibu.....Allah pasti akan memberi Rizki dari pintu yang tak terduga. Yakinlah..... Allah maha Pengasih. Hari esok pasti lebih baik.
Aamiiin....Terimakasih atas doanya semoga terkabul...Barakallah...
Kecil orangnya..... Besar ilmunya...Barakallah Bu tetap semangat menjalani hari-hari bersama murid-murid yang lucu-lucu dan imut. Ganbate Bu Rini...
Ibu Ade Sari Dewi....Jazakumullah khoiron katsiro atas perhatiannya...Semoga ibu juga selalu semangat..Barakallah..
Tetap bersemngat besar, ibu Guru Kecil !
He..he... InsyaaAllah Bu mencoba tetap membesarkan semangat... Salam kenal Bu...