Rini Yuliati

Seorang ibu dari dua orang putri yang ingin belajar merangkai huruf sehingga menjadi bermakna. Tinggal di sebuah kota kecil di Kebumen, Jawa Tengah. Profesi mom...

Selengkapnya
Navigasi Web
Meraih Bintang

Meraih Bintang

Setiap saat setiap waktu

Keringat basahi tubuhIni saat yang kutungguHari ini ku buktikan

Ku yakin aku kan menangHari ini kan dikenangSemua doa kupanjatkanSejarah kupersembahkan

Terus fokus satu titik, hanya itu titik ituTetap fokus kita kejar lampaui batasTerus fokus satu titik, Hanya itu titik ituTetap fokus kita kejar dan raih bintang

Yo yo ayo… yo ayo Yo yo ayo… yo ayoYo yo ayo… yo ayo Yo yo.. ooo…oooYo yo ayo… yo ayo Yo yo ayo… yo ayoYo yo ayo.. kita datang kita raih kita menang

Kalau menang berprestasiKalau kalah jangan frustasiKalah menang solidaritasKita galang sportifitas

Itulah lirik lagu "Meraih Bintang" yang dinyanyikan oleh Via Vallen, merupakan official song dari Asian Games yang sekarang dilaksanakan di Indonesia. Entah kenapa, beberapa waktu terakhir begitu akrab di telinga ini. Mungkin karena seringnya diputar di radio atau begitu gencar promosinya. Ada yang membuat saya tertarik dengan lagu ini, di samping karena nadanya yang kupingis alias enak didengar di telinga, saya melihat liriknya juga sangat membangun jiwa. Lirik lagu ini mengajarkan kita untuk optimis dalam meraih kemenangan/cita-cita. Fokus pada hal-hal yang ingin kita raih dan tentunya doa selalu kita panjatkan kepada Sang Penentu Kehidupan. Lirik lagu ini juga mengajarkan untuk menjunjung sportifitas dalam suatu persaingan atau perlombaan. Apabila kalah jangan frustasi dan tetap menggalang solidaritas. Saya membayangkan alangkah indahnya apabila pemimpin bangsa ini bergandengan tangan menggalang solidaritas untuk memajukan bangsa ini dan tidak saling menghujat atau merendahkan satu sama lain. Namun sepertinya itu hanya mimpi saya. Karena kenyataan di lapangan bahwa para petinggi negara ini sepertinya mencari kesalahan masing-masing pihak untuk saling menjatuhkan. Ah..saya hanya rakyat kecil, dan tidak mengetahui apa dan bagaimana yang terjadi di atas sana. Yang saya tahu hanya menulis dan menjadi penonton saja.

Meraih bintang....meraih cita-cita...meraih kemenangan untuk diri sendiri. Berubah menjadi lebih baik untuk diri sendiri dulu. Karena kita adalah ujung tombak pembentukan karakter bangsa. Di tangan pendidiklah, generasi bangsa dibentuk untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab terhadap seluruh rakyatnya, dan bukan untuk kepentingan sebagian golongan. Akankah tugas sebagai pendidik sudah ditunaikan dengan baik? Jawabannya hanya kita yang tahu. Mudah-mudahan selama ada niat baik dari dalam diri kita, Allah akan selalu menolong langkah kita bersama.

#edisi baper# 180818

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ada yang bilang, "Orang yang baik selau mengingat kebaikan orang lain dan melupakan kebaikan dirinya. Demikian pula orang yang baik akan melihat keburukannya sendiri dan melupakan keburukan orang lain", Ini yang jarang kita temui didalam diri pemimpin kita sehingga saling menghujat. Semoga kita bisa tanamkan karakter ini ke dalam diri anak didik kita. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah....bunda.

18 Aug
Balas

Njih Bunda....Jazakumullah khoiron katsiro...Semoga niat baik kita sebagai pendidik selalu diridhoi-Nya...Barakallah...

18 Aug



search

New Post