Ririk Rijanarto

Saya guru Fisika yang ingin belajar menulis juga. Bismillah.......

Selengkapnya
Navigasi Web
ES SIROP BUATAN NILA

ES SIROP BUATAN NILA

#tantangan menulis ke-13

ES SIROP BUATAN NILA

( Pentigraf 2 )

Pagi itu Abrori datang ke kantor awal sekali, sekitar pukul 07.00. Ada beberapa form yang harus Ia siapkan untuk pencairan dana nasabah pada pukul 08.00. Abrori sangat bersyukur, semenjak Pak Judika menjadi pimpinan Koperasi Makmur Jaya, nasabah koperasi tambah banyak. Itu artinya kepercayaan masyarakat tambah meningkat. Pak Judika menganggap semua karyawan adalah mitra kerja yang bekerja dengan visi yang sama. Tidak tampak perbedaan mencolok antara pimpinan dan anak buah. Abrori dan Judika sebenarnya bersahabat sejak SMA , karena mereka satu angkatan di SMA yang sama. Sampai sekarang mereka masih sama-sama bertahan membujang. Hubungan mereka sangat akrab, baik hubungan kerja maupun hubungan pertemanan. Pak Judika orangnya periang, ramah dan penyabar, sedangkan Abrori seorang yang pendiam, mandiri dan pekerja keras. Ia terlahir di desa dengan kehidupan yang serba sulit.

Ada empat karyawan yang bekerja di Koperasi Makmur Jaya, semuanya laki-laki dan masih jomblo. Mereka adalah Adi, Eko, Hadi dan Abrori.Tapi sejak seminggu yang lalu , ada satu tambahan tenaga, yaitu siswa magang dari Sekolah Menengah Kejurun (SMK) . Namanya Nilawati, begitu nama yang tertera di surat penugasan yang dikirim dari sekolahnya. Gadis ini berparas ayu, kulit putih bersih dan tinggi semampai. Penampilnnya selalu rapi, dan prilakunya sangat santun. Katanya sih rumahnya di kampung sebelah. Sejak ada Nila, suasana di kantor jadi lebih ceria. Selalu ada senyum dan canda tawa antar karyawan. Masing- masing mencoba mendapatkan perhatian dari Nila. Macam- macam cara dilakukan , mulai dengan berebut memberi bantuan jika ada pekerjaan Nila yang sulit, menawarkan coklat, nraktir bakso dan siap antar jemput jika Nila mau. Diam-diam Pak Judika sepertinya menaruh hati juga. Dilihat dari cara bicaranya, Pak Judika selalu manis dan lembut kepada Nila. Sering terlihat dia memandangi Nila tanpa kedip ketika Nila sedang sibuk entri data di komputer. Eko menggoda teman-temannya, " hei bro-bro semua....nampaknya berat saingan kita kali ini". Adi dan Hadi bersamaan menepuk jidatnya," capek......dehhhh", katanya sambil terkekeh-kekeh. Abrori hanya tersenyum simpul sambil merapikan kwitansi pembayaran nasabah.

Pagi itu Nila tidak membawa sepeda motor. Tampak hanya sepeda Abrori yang terparkir di samping kantor. Ketika Pak Judika datang, Nila sedang berbincang-bincang dengan Abrori di tempat parkir. Nampak sekali, Pak Judika jadi salah tingkah. Biasanya , ketika pagi-pagi bertemu karyawan , Pak Judika akan tersenyum, menyapa dan bersalaman. Tapi kali ini tidak. Dia tergopoh-gopoh ambil kunci di tasnya, dan segera membuka pintu kantor, seperti tidak melihat dua karyawannya. Hari itu tampak sekali Pak Judika gelisah, suasana kantor kurang nyaman. Itu berlangsung sampai menjelang pulang. Yang lebih tragis lagi, Nila pulang berboncengan dengan Abrori. Dalam situasi cuaca yang panas, Pak Judika melihat Abrori dan Nila melaju menjauh menembus keramaian kendaraan di jalan. Jika hati sudah terbakar, tak akan ada yang sanggup memadamkannya, sebelum menemukan air yang menyiraminya. Cemburu dapat membuat persahabatan serekat apapun bisa menjadi ambyar. Pak Judika dengan sigap segera menstater sepeda Vixon-nya, menyusul Nila dan Abrori. Keramaian jalanan tak dihiraukannya, sampai akhirnya dia menemukan Abrori memarkir sepeda motornya di bawah pohon mangga di depan rumah mungil bercat hijau muda. Abrori menoleh, kaget melihat ada Pak Judika dibelakangnya, "ehhh...bapak, ada tugas apa pak, mari pak mampir ke rumah dulu, ini rumah saya pak”. Pak Judika duduk di ruang tamu sambil menahan amarah yang terpendam. Matanya nanar memandangi sekeliling ruang tamu. Ditatapnya satu persatu foto-foto yang yang tergantung di dinding. Tiba-tiba dari pintu tengah muncul Nila menyingkap tirai membawa nampan dengan dua gelas es sirop berwarna merah menyegarkan . "Mari pak. Maaf saya hanya punya es sirop ini pak”,kata Nila dengan ramah. Pak Judika menatap Nila dengan heran, mengapa dia ada disini, pikirnya. “ Ini rumah kami . Mas Abrori kakak kandung saya pak. Beliau yang menyekolahkan saya. Maklum kedua orang tua kami sudah tidak ada semua", kata Nila dengan mata berkaca-kaca, sambil mendekap nampannya. Pak Judika menghela napas panjang, perlahan - lahan ia menganggukkan kepala. Ada rasa lega yang tak terkira di dadanya. Seperti baru saja lepas dari himpitan yang menyesakkan. Kemudian diangkatnya segelas es sirop buatan Nila, diminumnya seteguk-demi seteguk sampai habis. Pak Judika merasakan kesejukan es sirop yang luar biasa. Tidak seperti es sirop pada umumnya. (rik)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren, Pak.

09 Jun
Balas

Terima kasih pak BUdi. Salam...

09 Jun

Mantap Pak...

08 Jun
Balas

Terima kasih bu....

08 Jun

Segarnya es sirup

07 Jun
Balas

es sirup buatan Nila..he,he. Terima kasih sudah mampir bu. Salam...

07 Jun

Mantab pak

07 Jun
Balas

Terima kasih Pak Rusman. Salam literasi...

07 Jun

Keren pak.... Salam kenal, salam literasi...

07 Jun
Balas

Salam kenal kembali pak Dodi. Terima kasih sudah berkunjung....

08 Jun

O jadi gitu yaa ceritanya kasihan yang jomblo jomblo

08 Jun
Balas

Persaingan para jomblo bu...he .he. Terima kasih kunjungannya bu...

08 Jun

O jadi gitu yaa ceritanya kasihan yang jomblo jomblo

08 Jun
Balas

Dinginnya es sirup tak sedingin hati Pak Judika,,,mantaapp. Ceritanya dingin menyegarkan

07 Jun
Balas

Kalau sdh begitu, es sirup marjan, kalah segar bu. Terima kasih bu

07 Jun

Ia bu. Calon mas Ipar he.he. Terima ksih sudah mampir bu. Salam....

08 Jun
Balas

Ia bu. Calon mas Ipar he.he. Terima ksih sudah mampir bu. Salam....

08 Jun
Balas

Berarti harus berbaik-baik sama Abrori ya Pak.

08 Jun
Balas

Ia bu. Calon ipar he.he. Terima kasih sdh mampir. Salam Literasi....

08 Jun

Judika banting setir jadi matri koperasi

08 Jun
Balas

Judika banting setir jadi matri koperasi

08 Jun
Balas

Judika banting setir jadi matri koperasi

08 Jun
Balas

Ha .ha. Sepi job nyanyi Pak Asep, mencoba bisnis dulu.....,terima kasih sudah berkunjung

08 Jun



search

New Post