GRUP WHATSAPP LITERASI DI TENGAH PANDEMI COVID-19
#tantangan ke-6
Sudah sekitar tujuh puluh hari lebih, situasi di sekolahku sepi, seperti mati suri. Ini adalah situasi yang tidak biasa atau mungkin lebih tepatnya situasi yang luar biasa. Tidak ada yang menyangka tiba-tiba akan terjadi situasi mencekam seperti ini. Semua hiruk pikuk kegiatan di sekolah berhenti total dalam jangka waktu yang lama. Anak-anak terkurung di rumah masing-masing. Jalan-jalan sepi tidak seperti biasanya. Covid -19 benar-benar telah mengacaukan rutinitas pembelajaran siswa di sekolah.
Pagi ini, aku bertugas piket di sekolah dan sengaja datang lebih awal karena ingin merasakan kebiasaan berangkat pagi yang sudah lama tidak kulakukan. Aku duduk di depan Pos Satpam sambil memandangi sekolah dari halaman depan. Biasanya di pagi seperti ini anak-anak sudah berdatangan. Satu persatu menghampiri guru di pintu gerbang, bersalaman. Dengan wajah ceria dan penuh semangat mereka menyambut pagi dan siap untuk belajar. Suatu pemandangan yang membangkitkan optimisme.Tapi pagi ini pemandangan itu tidak ada. Tidak ada kerumunan anak-anak yang biasanya bergurau, saling berkejaran, bermain basket, bermain bola voli dan lain sebagainya. Tidak terdengar bunyi bel yang biasanya rutin berbunyi tiap satu jam sekali. Kantin-kantin tutup total. Halaman sekolah dipenuhi daun-daun pepohonan yang jatuh berguguran dan belum sempat dibersihkan pramu kebun.
Sambil menunggu petugas piket yang lain , aku ambil ponsel dan membuka Grup Whatsapp Literasi Sekolah. Rupanya sudah cukup banyak anak-anak yang mengirim karyanya pagi ini, seperti hari-hari sebelumnya. Walau tanpa kehadiran fisik mereka di sekolah, setidaknya kehadiran karya-karyanya di Grup WA Literasi dapat memberi warna di tengah suasana sunyi sepi seperti sekarang ini. Ada yang memposting puisi, cerpen, opini, artikel dan bahkan ada yang mengirimkan musikalisasi puisi.
Beruntung sekali pada waktu awal penutupan kegiatan sekolah, guru dan siswa di sekolahku membuat Grup WA Literasi Sekolah. Ide awalnya ingin membuat semacam majalah digital. Karena konsep ini diyakini sesuai dengan dunia anak-anak jaman sekarang. Ternyata benar, pada akhirnya hal ini sangat membantu bagi siswa dan guru karena berfungsi sebagai media untuk saling berinteraksi dan menampung karya siswa dan guru di tengah terputusnya pembelajaran secara tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini.
Sungguh di luar dugaan , ternyata media ini mendapat sambutan yang sangat baik dari siswa. Jika siswa diberi kebebasan dan waktu yang cukup untuk berkarya, ternyata mereka dapat mempersembahkan karya yang seringkali melebihi ekspektasi kita. Kemampuan mereka di bidang digitalisasi dan penggunaan berbagai macam aplikasi tidak perlu diragukan. Terlepas dari kualitas tulisannya, kegairahan siswa untuk menulis dan berkarya apa saja, perlu mendapatkan apresiasi yang tinggi.
Peristiwa ini mungkin bisa menjadi masukan yang bagus bagi kita para guru. Kita harus yakin bahwa setiap siswa memiliki potensi yang luar biasa. Mereka hanya memerlukan lingkungan yang cocok dan sesuai dengan dunianya untuk dapat mengembangkan diri dan mengeksplorasi semua potensi yang terpendam yang dimilikinya. Guru hanya perlu memberikan bimbingan dan motivasi. Selanjutnya mereka akan berkembang dengan sendirinya.
Saya jadi teringat pola pendidikan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulodho, Ing Madyo mangun Karso, Tut Wuri Handayani”. Di depan kita memberikan teladan, di tengah kita memberikan bimbingan dan di belakang kita memberikan dorongan. Semoga kita bisa konsisten menerapkan pola pengajaran seperti ini dalam menjalankan tugas sehari-hari, demi kemajuan anak didik kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Makin luar biasa,,,
Terima kasih bu motivasinya...