KISAH TENTANG ANDINI
#tantangan menulis ke-42
#pentigraf 32
Setiap aku menginjakkan kaki di peron stasiun kereta ini, aku tak bisa lepas dari ingatan tentang kenangan manis tiga tahun yang lalu. Di sepanjang peron stasiun inilah memoriku lekat terukir. Saat itu, Aku dan Andini pertama kali berangkat menuju kota Bandung untuk kuliah. Kebetulan Aku dan Andini diterima di kampus yang sama tapi di fakultas yang berbeda. Aku sangat bersyukur, impianku semenjak SMA untuk selalu dekat dengan Andini terkabul. Tuhan mendengar doaku.
Hidup di perantauan ternyata tidak mudah. Kami harus benar-benar mandiri. Apalagi kiriman dari orang tua sangat terbatas. Tapi, beruntungnya, Aku dan Andini selalu saling membantu dalam hal apapun. Kami seperti tim yang sangat solid. Tiga tahun berjalan kami lalui dengan baik. Tapi, menginjak tahun ke empat, aku tiba-tiba dikejutkan dengan kabar menghilangnya Andini. Kejadian ini sungguh mengagetkanku. Berkali-kali aku menghubunginya lewat telepon, tidak bisa. Dicari di tempat kost-nya, nihil. Ditanyakan ke teman-teman satu angkatan di fakultasnya, tidak ada yang tahu. Andini benar-benar hilang seperti ditelan bumi. Duh!!!
Ada banyak kemungkinan yang memenuhi benakku. Apa mungkin Andini di culik orang jahat? Atau Andini depresi lalu lari dari kampus? Hemmm...tapi bisa juga Andini selingkuh dan bersembunyi dariku. Lama sekali aku merenung di depan laptop. Terus terang pada bagian akhir ini Aku mengalami kesulitan mengeksekusi kisah misteri hilangnya Andini yang sedang aku tulis. Aku bingung memilih twist yang tepat. Tiba-tiba istriku datang menghampiri, " Sudah larut malam Mas, kalau masih macet lanjutkan besok cerpennya, masih banyak waktu," katanya lembut di telinga. Aku lihat jam dinding, tepat pukul 24.00. Pantas saja mata mulai meredup, pikirku. Segera aku shutdown laptopku. Aku ingin segera tidur agar besok tidak terlambat masuk kerja. Kubiarkan Andini menelusuri jalan nasibnya sendiri.
S E L E S A I
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pak Ririk. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.
Terima kasih pak Edi. Salam dari Bon dowoso pak...
Duuhh,,,, pengalaman pribadi rupanya. Wkwkww,,,,semoga andininya ga macet lancar jaya
Terima kasih Bu...ha.ha. Adakalanya macet ga bisa lancar. Maklum....pemula wkwk