LELAKI DI PERSIMPANGAN JALAN
#tantangan menulis ke 29
#pentigraf 16
Aku mengenal Raisa semenjak SMA. Ia seorang gadis cantik yang ramah dan pintar. Hubungan pertemananku dengannya sejauh ini baik-baik saja. Aku memang tidak pernah mengatakan perasaan suka kepadanya secara verbal. Tapi kami saling mengerti dan memahami apa yang tersirat di dalam hati masing-masing. Aku semakin percaya bahwa isi hati tidak harus dikatakan. Kadangkala, rasa tanpa kata akan bermakna lebih dalam. Begitulah, aku jalani hari-hariku yang indah penuh warna bersama Raisa, sampai akhirnya kami meninggalkan SMA dua tahun yang lalu.
Aku menyadari, orang tua Raisa tidak setuju dengan kedekatanku. Karena aku tidak punya masa depan yang jelas. Aku sering melihat, air mukanya kurang senang jika aku datang menemui Raisa. Ada penolakan yang halus. Begitu sakit rasanya jadi orang yang disepelekan. Sesuatu yang dapat dipahami dengan nalar, tapi tidak dengan hati. Namun, pada posisiku sekarang, dimana aku sudah lulus Pendidikan Akademi Militer, apakah orang tua Raisa akan tetap seperti itu? Tiba-tiba dari arah belakang, Ibu menghampiriku yang sedang duduk melamun dan berkata, " Rendi, kemarin Ibu ketemu Bapaknya Raisa. Kalau ada waktu di suruh main ke rumahnya, Raisa ada di rumah katanya".
Signal penerimaan nampaknya semakin kuat. Arah angin sudah berubah. Ini sebenarnya suatu hal yang menggembirakan, buah dari perjuangan yang tak kenal lelah. Namun justru ini membuatku gundah dan resah. Ada rasa bimbang di dalam hati. Aku berat melangkah menemui Raisa. Seperti ada yang membebaniku di belakang. Sekarang aku juga sedang dekat dengan putri Komandanku di Magelang, Nadya Destira. Aku sulit menentukan hati ini akan berlabuh ke dermaga yang mana. Karena keduanya sama-sama memberiku harapan. Aku sedang berdiri di persimpangan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pilih dua duanya pak Ririk ...tapi apa ada wanita yg mau berbagi
Ha.ha..maunya begitu pak...kalau bisa. Trims pak sudah mampir....
Wow...mantap Pak...suka banget dengan konflik batin yang diciptakan. Sukses ya
Terima kasih banyak apresiasinya bu...
Galau nih yee,,,,semoga segera menemukan pilihan yg pas di hati,,,kereenn pak
Trims Bu Antriq....salam literasi
Pilih Raisa saja Pak, cinta pertama
ha..ha...Ia bu. Trims Ibu...salam literasi