#tantangan menulis ke-32

#pentigraf 22

Siswi cantik dan enerjik itu adalah Lina Fahira, vokalis Mahacita, grup band kebanggan SMA-ku. Banyak orang menilai, teknik vokal dan kualitas suara Lina sungguh bagus, tak kalah dengan penyanyi senior yang sudah lama eksis. Penampilannya selalu keren dan modis, itulah sebabnya Lina menjadi idola di sekolahku. Seminggu yang lalu, Lina bersama bandnya memberi kejutan. Mahacita meraih predikat the best performance pada festival band antar SMA sekabupaten. Prestasi ini sangat fenomenal. Para siswa dan bapak-ibu guru sangat bangga atas capaian ini.

Namun, dalam suasana kegembiraan yang menyelimuti semua warga sekolah, ternyata ada seorang siswa yang terusik perasaannya. Ia adalah Haris Maulana, siswa paling pintar di sekolahku. Baginya sulit untuk ikut bergembira menyambut keberhasilan Mahacita, karena grup band ini menjadi penyebab utama hubungan persahabatannya dengan Lina menjadi terganggu. Lina yang biasanya sering belajar bersama, berjalan bersama, sekarang menjadi sulit untuk ditemui. Semua aktivitasnya hanya untuk Mahacita. Apalagi sering kali terlihat Lina semakin akrab dengan Riko Pahlevi, drummernya.

Sore itu Haris membaca pesan di ponselnya, Lina ingin menemuinya. Haris tertegun, serasa tak percaya pada apa yang baru saja dibacanya. Ternyata benar, beberapa saat kemudiah Lina datang tapi berboncengan dengan Riko. Haris menjadi salah tingkah. Perasaannya campur aduk antara senang, geram dan kecewa. Lina menggandeng Riko lalu menghampiri Haris yang berdiri mematung. "Maafkan aku Ris.....aku baru sempat memperkenalkan Riko padamu. Riko saudara sepupuku. Anak paman yang sekarang pindah tugas di kota ini", katanya sambil tersenyum menatap Haris. Haris menghela napas panjang, lalu dihembuskannya perlahan. Lega rasanya. Semilir angin sore seperti sedang mengipasi seluruh tubuhnya, sangat menyejukkan.

S E L E S A I