#tantangan menulis ke- 44

#pentigraf 34

Sudah cukup lama aku tidak bekerja. Tepatnya sejak pandemi Covid-19 ini mulai merebak beberapa bulan yang lalu. Aku kangen memegang stir mobil travel untuk mengantarkan penumpang ke berbagai tujuan seperti biasanya. Terputusnya rutinitas ini tentu saja menyebabkan terputusnya pula penghasilan yang harus aku bawa pada istri di rumah. Pandemi ini benar- benar telah membuat ekonomi keluargaku porak poranda. Isi tabungan sudah terkuras habis. Naga-naganya, tak lama lagi, satu persatu barang-barang di dalam rumah akan antri menunggu giliran untuk dijual, demi menutupi kebutuhan sehari-hari.

Kegiatan rutinku sekarang, kalau tidak buka WhatsApp ya buka Facebook, sekedar menyapa teman-teman senasib, sesama driver. Rasanya beban pikiran ini sedikit berkurang kalau sudah saling sapa, saling guyon dan saling menertawakan nasib yang lagi terpuruk begini. Tapi yang membuat aku sangat kagum adalah nasib baik yang sedang dialami sahabatku, Joko Asmoro. Dari foto-foto yang sering Ia unggah di facebook , membuktikan bahwa Ia sama sekali tidak terpengaruh situasi pandemi. Ia tampak enjoy dengan pekerjaannya barunya . Tampilannya selalu ceria, ganteng dan parlente. Kemana-mana Ia membawa mobil mewah mengantarkan komunitas Ibu-ibu high class dari tempat wisata yang satu ke tempat wisata yang lain, dari apartemen yang satu ke apartemen yang lain, dari hotel yang satu ke hotel yang lain. Ck..ck..ck, tak henti-hentinya aku berdecak kagum.

Aku nekat menemui Joko Asmoro setelah aku meminta alamat lengkap apartemennya di Bali. Sudah tiga hari aku menemaninya keliling kota. Aku diajak survey lokasi sambil mengenalkan pekerjaan barunya. Joko berjanji untuk memberikan job padaku setelah aku paham betul pekerjaan yang akan aku jalani. Aku menurut saja, pasrah, yang penting dapat pekerjaan, pikirku. Seperti sekarang ini, aku diminta menunggu di lobi hotel, sedangkan Joko menemani Ibu-ibu sosialita naik ke lantai lima untuk arisan. Untuk menghilangkan rasa jenuh, iseng-iseng aku nonton acara live di televisi yang lagi seru. Sekilas samar-samar aku melihat wajah orang yang mirip Joko Asmoro bersama beberapa wanita cantik tengah diborgol dan diapit polisi menuruni tangga hotel. Aku kaget setengah mati. Aku maju mendekati televisi. Terdengar jelas suara reporter ; [....sedang berlangsung penggerebekan pesta Narkoba di lantai lima hotel RHS...]. Lho, ini kan hotel RHS tempatku sekarang, pikirku. Belum reda rasa kagetku, aku dikejutkan suara ribut kerumunan wartawan yang berlomba mengambil foto dan para reporter yang sibuk memburu berita di pintu keluar hotel. Benar-benar nyata terpampang di depan mata. Penggerebekan Joko Asmoro cs sedang disiarkan secara live di stasiun Televisi. Duhhh!!! Joko berjalan lunglai, tertunduk lesu tanpa memandangku.

S E L E S A I