Pertama kali menginjakkan kaki dirumah itu tidak ada yang aneh dan ganjil. Hanya saja pernah diberitahu oleh tetangga baru, pernah sempat ada orang mengontrak rumah yang kuhuni dulu namun beberapa minggu saja tak lama. Tidak banyak yang kutanyakan kepada tetanggaku itu karena kesibukanku menata kontrakan baru yang harus segera kurapikan dan kutata biar cepat segera selesai.

Sehari berada dirumah itu, kurasakan ada yang aneh terutama saat menjelang magrib tiba. Entah kenapa bulu kuduku selalu saja berdiri tatkala waktu itu mulai dari hari pertama. Kuacuhkan saja apa yang terjadi padaku, karena memang aku tak pernah berpikir yang aneh-aneh tentang rumah itu. Dua hari setelah itu, aku ditinggal suami bekerja diluar kota selama satu minggu. Kala itu aku bersama anak pertamaku yang masih berusia empat bulan. Dan lagi-lagi saat menjelang magrib tiba, sekujur tubuhku merinding. Saat itu, entah kenapa pikiranku sudah merasakan hawa-hawa yang tidak menyenangkan dan aroma aroma yang mengganggu atas rumah yang kuhuni itu.

Malam hari berasa sangat lama dan mencekam, itu yang kurasakan. Sedangkan aku hanya berdua dengan anakku saja. Berdua berbicara dan kuyakinkan kita baik baik saja kepada anak kecilku. Bersyukur punya tetangga yang baik hati selalu menemaniku saat aku butuhkan. Meskipun saat magrib tiba dia segera pulang kerumah dan melanjutkan aktivitasnya.

Hari itu malam kamis, suamiku masih sehari lagi pulang dari luar kota. Hujan deras disertai kilat, membuatku semakin tidak nyaman berada dirumah itu. Tiba-tiba saja anakku menjerit histeris menangis sejadinya. Ditambah lagi lampu rumah tiba-tiba saja ada yang meledak keras dan mati seketika. Yang terpikir waktu itu adalah aku diusir oleh ”penunggu” rumah ini. Kutenangkan anakku yang sedang menangis kala itu, agak lama rasanya. Dengan penerangan seadanya, ku telpon suami untuk segera pulang kerumah hari itu juga karena aku sudah merasa diteror dirumah itu. kutelpon juga kedua orang tuaku untuk mendoakanku.

Yang kuingat malam itu adalah malam yang horor, hujan deras, lampu mati dan anakku menangis tak berhenti, tak ada yang menemani..komplitlah ketakutanku saat itu. Sampai akhirnya aku telpon tetangga sebelah untuk memeriksa listrik dirumah, karena hanya rumahku saja yang mati karena ada sesuatu yang meledak. Setelah diperbaiki beberapa lama akhirnya listrik dirumahku menyala. Tetanggaku yang biasa menemaniku kuminta untuk tinggal bersamaku sampai suamiku pulang, karena memang masih syok dan takut kurasakan.

Kurang lebih pukul sepuluh malam suami yang kutunggu pulang. Kuceritakan pengalamanku hari ini kepada suami, tak percaya, aku malah ditertawakan oleh suamiku, karena hal-hal mistis yang kuceritakan. Ditambah lagi bau menyengat aroma menyan yang tadi kucium tajam dirumah ini. Hanya kebetulan saja katanya...”ga usah aneh-aneh mikirnya” pintanya. Masih dongkol rasanya dibegitukan suami, karena tidak percaya apa yang kukatakan. Alhamdulillah anakku juga sudah tidur pulas karena kelelahan menangis tadi. Hari ini benar-benar pengalaman yang menyeramkan dikontrakanku yang belum genap seminggu kutinggali. To be continue.....