Riril Ariani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KONTRAKAN HOROR (PART 2)

KONTRAKAN HOROR (PART 2)

Pagi hari adalah waktu yang kunantikan, bukan karena mengawali bergantinya hari. Namun karena pagi sampai siang aku tak lagi disibukkan dengan kisah mistis dan “penunggu” kontrakanku. Seperti biasa kuawali pagi itu dengan rutinitas membersihkan rumah seperti biasa. Hari itu, suamiku mengajukan cuti karena terlalu khawatir terhadap kami, karena memang belum menemukan pembantu atau orang yang bisa menemaniku dikontrakan ini.

Bersyukur tiga hari disana aku sudah menemukan asisten rumah tangga yang siap menemani hari-hariku dikontrakan. Rumahnyapun tidaklah jauh dari kontrakanku. Karena aku tak ingin salah pilih orang, aku sempatkan menelpon temanku yang ternyata memang tetangga perempuan muda ini. Info yang kudapatkan bahwa anak tersebut memang sudah pernah bekerja sebagai pembantu dan rajin dalam bekerja, kata temanku itu. Membuatku semakin mantab menerimanya bekerja.

Hari itu sesuai dengan intruksi yang yang kuberikan, dia mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Bersyukur dia cepat tanggap, suka akan kebersihan dan telaten menjaga anakku, itu adalah kesan dalam sehari kami perkenalan. Dua hari setelah itu, adik pembantuku datang kerumah untuk meminta ijin kakaknya yang tidak bisa melanjutkan bekerjanya. Kaget, tercengang aku dibuatnya. Kenapa sampai mengundurkan diri, tanyaku. Dia kesurupan dikontrakanku itu, kemarin sepulang dari kontrakanku dia tak sadarkan diri. Saat sadar dia menangis histeris, penjelasan yang kuterima dari adiknya.

Kuputuskan untuk menengok pembantuku yang sakit saat itu, hanya diam membisu dan tatapan kosong tak ada cerita. Orangtuanya yang menceritakan bahwa dia sempat diganggu oleh menunggu kotrakan rumah. Spontan aku terkejut dan nyaris tak percaya dengan cerita bapak ibunya. Dia sempat didatangi perempuan tua penunggu kontrakan (sebut saja jin), katanya. Perempuan tua itu merasa terganggu dengan adanya orang yang menempati kontrakan itu. Dia tidak suka ada orang asing masuk rumah itu, sehingga beberapa orang yang pernah menempati rumah itu pasti pernah diganggunya dan tidak akan betah dirumah itu.

Cerita apa lagi ini, hingga aku mulai melihat kejadian aneh selama seminggu ini. Televisi tiba-tiba nyala atau mati sendiri, lampu kamar belakang diganti dua kali selalu saja mati, belum lagi bau menyan yang kerap kali tercium, suara-suara aneh dan lainnya. Bukan tidak percaya dengan hal mistik seperti itu, namun karena menguatkan diri dan berpositif thingking atas kejadian dikontrakan yang belum lama kutinggali. Begitu juga dengan suamiku yang sebelumnya tidak percaya dengan ceritaku, akhirnya percaya karena melihat perempuan tua bungkuk keluar dari kamar belakang sambil memegang tongkat. Setelah dicari tidak ada orang yang berkeliaran.

Setelah kejadian itu, segera kami putuskan untuk mencari rumah baru yang lebih nyaman dan layak dihuni. Tentunya tidak berbau mistis lagi. Bukan karena takut hantu atau semacamnya namun karena ingin kenyamanan berada dirumah. Berkumpul dengan keluarga tanpa merasakan rasa khawatir dan was-was setiap saat. Akhirnya kami pindah rumah yang baru setelah sebulan berada dalam kontrakan horor.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post