Pustaka Cinta
Diantara tumpukan buku itu,
Aku mengelana sampai jauh
Kadang lupa untuk kembali
Kadang ada hal yang tak kumengerti
Namun kutemukan jawaban setelah aku pergi
Diantara tumpukan buku itu,
Aku mengerti kehidupan dalam wujud tulisan
Tentang pahit getir kehidupan
Dari banyak sudut pandang
Dari banyak fikrah
Diantara tumpukan buku itu,
Pribadi-pribadi dapat mengubah dunia
Begitu dasyatnya hingga mampu merubah peradapan
Karena Tuhan memerintah kita untuk membaca
Itu perintah bukan bualan belaka
Diantara tumpukan buku itu,
Berjajar ilmu dan hasil pikiran manusia
Seperti puzzle kehidupan
Menyusun dan merangkainya hingga pada sebuah kesimpulan
Hingga mampu mengubah determinasi diri
Diantara tumpukan buku itu,
Aku membuka jendela
Memandang sesuatu dalam goresan tinta
Menyelami dan ikut larut kedalamnya
Semakin dalam merasuk hingga kepori-pori
Diantara tumbukan buku itu.
Aku mengenal lebih dalam ke”aku”anku
Kadang egoku berontak kadang melemah
Kadang menangis sedih, kadang tertawa bahagia
Selalu bermakna dan membuatku tersipu
Oh..dia membuatku jatuh
Jatuh dalam kecintaan yang semakin dalam
Membuat hidupku penuh warna
Membuatku terperosok semakin jauh
Tapi aku tak menyesalinya karena dia adalah pustaka cintaku
Profile penulis
Riril Ariani, lahir di Mojokerto 22 Februari 1980. Penulis bertugas sebagai guru bimbingan konseling sejak tahun 2010, dan saat ini mengabdikan diri di SMP Negeri 3 Jember. Surel penulis [email protected], dan nomor whatsapp 081358135699.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar