Pengalaman ini merupakan paling berharga dan sangat berkesan yang saya alami dalam proses pembelajaran hidup saya. Dulu, sebelum saya mengenal istilah literasi saya memiliki hobi hanya sebatas pembaca dan penikmat buku-buku fiktif. Bahkan rela menghabiskan waktu untuk membaca buku yang beratus-ratus lembar. Namun, semenjak saya berprofesi sebagai seorang pendidik, hobi tersebut sudah jarang saya lakukan bahkan dapat dikatakan hampir tidak pernah lagi membaca buku-buku yang dahulu menjadi kegemaran saya. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, begitu waktu berjalan seterusnya hingga saya menemukan titik itu kembali.

Tepat pada bulan Maret tahun 2019, saya lulus menjadi abdi negara sebagai seorang pendidik di satu sekolah menengah pertama. Sekolah tersebut dipimpin oleh seorang perempuan hebat yang aktif kegiatan literasi dan menjadi salah satu motivator saya untuk mengikuti kegiatan literasi melalui komunitas Media Guru. Beliau adalah Ibu Nurhayati, S.Pd. Namun, pada awal beliau memperkenalkan saya terhadap dunia literasi, saya belum begitu tertarik untuk mengikuti jejak beliau.

Pelatihan pertama yang saya ikuti saat itu adalah kegiatan Sagusabu Kepri, namun usaha ini tidak juga membuahkan hasil. Dalam jangka waktu 30 hari, saya tidak mampu menyelesaikan tulisan sesuai deadline. Jujur, hati saya saat itu tidak tergerak sama sekali untuk menulis. Saya merasa enggan dan malas untuk menulis dan merangkai kata-kata. Namun usaha beliau, tidak sampai disitu saja. Beliau selalu menyemangati saya untuk mengikuti kegiatan literasi lagi dan lagi. Pelatihan kedua pun saya ikuti dalam kegiatan Sagusabu Pengawas Kepri di Kota Tanjung Pinang selama 3 hari. Pada saat itu, ada sedikit kemajuan yang saya lakukan. Saya mampu menyelesaikan synopsis dan profil. Namun, lagi dan lagi langkah itu terhenti dan gagal sampai disitu. Saya hampir menyerah dan putus asa, dan bertekad untuk tidak mengikuti kegiatan literasi lagi. Bagi saya, cukuplah saya hanya sebagai penikmat dan pembaca tulisan karya-karya penulis hebat.

Keajaiban pun terjadi, disaat hati ini ingin berhenti namun takdir berkata lain. Tepat di bulan Juni, Media Guru mengadakan kegiatan rutin lomba menulis bulanan dengan tema “Refreshing Healing”. Ibu Kepala Sekolah bersikukuh mendorong dan memotivasi saya untuk mengikuti lomba menulis tersebut. Dengan bismillah, saya mengikuti arahan beliau untuk menyelesaikan buku analogi bertema “Refreshing Healing”. Kata demi kata tersusun menjadi sebuah tulisan yang dapat saya selesaikan. Tidak terlintas dalam benak saya, bahwa saya akan menjadi salah satu pemenang dalam lomba menulis tersebut. Namun ternyata, pada saat pengumuman Ibu Kepala Sekolah adalah orang yang pertama kali memberitahu saya bahwa nama saya tercantum sebagai salah satu pemenang dengan judul tulisan “Healing ala Power Ranger”. Bulan berikutnya, saya merasa tertantang kembali untuk mengikuti lomba menulis yang diadakan Media Guru, dan Alhamdulillah saya berhasil meloloskan tulisan saya sebagai salah satu pemenang dalam kegiatan lomba menulis yang diadakan Media Guru pada bulan Juli dan Agustus silam. Saya ucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu mendukung saya dalam proses penyelesaian tulisan-tulisan yang saya buat dan terkhusus ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Nurhayati, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan motivator bagi saya untuk aktif dalam kegiatan literasi.