Pagi itu Elsa sedang bermain-main di halaman bersama teman-temannya Syamil, Naura, Reina, dan Nohan. Mereka sedang bermain engklek. Permainan yang baru saja dikenalkan oleh bu guru sewaktu berada di kelas. Lima sekawan asyik meloncat dan menghitung kemenangan mereka. Tak terasa keringat mengalir di tubuh mereka. Mereka kini merasa semakin bugar. Bermain di halaman rumah ternyata menyehatkan tubuh.

Kini mereka beristirahat sejenak di teras rumah Elsa sambil memakan camilan dan minum air putih. Mereka kembali bersenda gurau mengingat permainan mereka yang terasa asyik dan memperat tali persahabatan. Tiba-tiba senda gurau mereka dikagetkan dengan munculnya seekor burung Lovebird yang terbang rendah, terlihat limbung dan terjatuh persis di depan Elsa. Sejenak Elsa bingung. Lalu Elsa segera memanggil Ayah untuk meminta pertolongan. "Ayah, coba lihat burung ini terjatuh di teras sewaktu saya sedang bermain-main bersama teman-teman. Ia lemas tak berdaya, tolong selamatkan dia Yah," kata Elsa memohon. Ayah segera mengambil Lovebird dari tangan Elsa dan meneliti apakah masih hidup, ternyata ia lemas. Ayah mencoba memberi makanan biji-bijian yang kebetulan ada di toples belakang rumah, karena Elsa juga bunya beberapa burung Lovebird peliharaannya. Lovebird memakan dengan lahap. Ternyata ia lemas karena kelaparan.

Keesokan harinya sang tamu Lovebird yang ditaruh di sangkar besi berwarna keemasan telah terlihat sehat. Lovebird loncat-loncat di kandangnya dengan lincah. Bahkan ia sudah mau berkicau dengan nyaring, bersahut-sahutan dengan burung Lovebird milik Elsa. Warna bulunya campuran hijau, biru, dan oren juga terlihat mengkilat. Elsa dan keluarga senang, karena sang tamu Lovebird telah sehat dan lincah. Kini Lovebird sang tamu menjadi bagian dari burung peliharaan Elsa dan diberi nama Untung.