BUTA WARNA
Nadia sangat gembira, sebab hari ini ada undangan kegiatan parenting wali siswa, itu artinya aku akan hadir di sekolahnya, mengikuti seminar dan mengikuti permainan menguji kekompakan antara anak dan orang tua. Pagi-pagi ia sudah berceloteh agar aku segera bersiap-siap menuju sekolahnya di TKIT. Setelah salat subuh Nadia segera mandi, memakai seragam dan sarapan menu kesukaan nasi goreng sosis tanpa cabai.
Pukul 07.00 aku dan Nadia sudah berada di lokasi sekolah. Nadia segera mengikuti bu Rahma untuk mengikuti kegiatan dalam kelas. Sementara aku mengikuti kegiatan parenting yang diisi oleh seorang pakar pendidikan dengan tema "Permainan Edukatif untuk Anak Usia Dini". Selesai mengikuti kegiatan parenting, para wali siswa diajak mengikuti permainan menguji kekompakan antara anak dan orang tua. Segera Nadia mendekatiku dan menggelendot manja. Raut bahagia terpancar di wajahnya.
Permainan pertama adalah permainan memakai terompah berdua. Kami sukses melewati garis finish. Permainan berikutnya adalah mengambil kertas warna-warni dan diserahkan kepada orang tua. Tapi warna yang digunakan adalah warna-warna gradasi Saat Nadia diberi aba-aba mengambil kertas warna gradasi biru-kuning, ia hanya terpaku tak tahu warna yang dipilih. Aku syok, karena ternyata ia tak mampu memilih kertas gradasi warna biru-kuning. Permainan ini juga berfungsi untuk mengetes kemampuan membedakan warna. Ternyata bakat buta warna parsial dimilikinya genetik dari aku sebagai ibunya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetap semangat, Nadia. Cerita yang keren
Terima kasih Bunda sudah setia berkunjung. Sukses untuk Bunda Ernasari. Barakallahu fiik.
mantap keren cadas... pentigraf keren menewen... salam literasi sehat sukses selalu mbak Ririn
Terima kasih sudah berkenan SKSS dan mengapresiasi karya saya. Saya merasa tersanjung. Sukses untuk Pak Sugiharto. Barakallahu fiik
Tulisan yang keren ... sukses selalu ibu
Terima kasih atas kunjungan Anda support Pak Syamsul. Barakallahu fiik