Sejak kemarin Naya bercerita jika menurut Bu Guru Eva, ada Fathers day atau Hari Ayah yang diperingati setiap tanggal 12 November. Naya berceloteh jika jasa Ayah tak kalah besar dengan jasa Ibu meskipun ayah tak mengandung dan melahirkan anak. Menrut Naya, Ayah adalah pejuang bagi keluarga, layaknya Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.

Aku manggut-manggut mendengar rencana Naya yang akan memberikan kejutan untuk Ayah di hari Ayah. Aku hanya setuju, asalkan niat dan apa yang akan dilakukan benar-benar tulus dari hati Naya dan Kakak-kakaknya. Semua persiapan sudah berjalan lancar, tak ada tanda-tanda mencurigakan dari apa yang diperbuat oleh Naya dan saudaranya.

Jam digital di dinding menyanyikan lagu happy birthday menandakan pukul 00.00. Tapi aku tetap melanjutkan tidur, karena aku sangat lelah setelah siang tadi mengikuti serangkaian acara diklat. Tok-tok, pintu kamarku diketuk. "Ayaah, bukakan pintu sebentar," kata Naya. Ayah kaget, mengucek mata dan mencoba membukakan pintu untuk Naya. "Selamat Hari Ayah, ayahku pahlawan yang hebat," ujar Naya seraya menyerahkan kado dan memeluk Ayah. Ayah kaget, dan menerima kado dari Naya dan kakak- Ayah membuka, kali ini Ayah tersenyum karena Ayah mendapat kado setengah lusin celana dalam dari Naya dan Kakak-kakaknya. Jam Cinderella ternyata membawa kebahagiaan untuk Ayah dan keluarga.