LAYU
Kutahu bunga mekar kan layu
Kelopaknya terkulai lesu
Warnanya pucat semu
Kelopak lalu jatuh satu-satu
#
Kutahu wangi bunga semerbak wangi
Takkan lama hilang ditelan hari
Abadikan kenangan wangi dalam hati
Wangi ditinggalkan tersisa duri
#
Kutahu cantik bunga sedap di mata
Elok paras bunga mekar sekejap jua
Tinggalkan elok dan harum hukum nyata
Jadikan mekar elok sarat makna
#
Mekar dan layu silih berganti
Elok dan luruh jadi saksi
Tetap istiqamah dalam menjalani
Inilah bukti kuasa ilahi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Bu Ririn. Takkan selamanya bunga merekah ya Bu Ririn.
Betul sekali Bunda. Tetap bersyukur atas karunia Allah. Sukses untuk Bunda Alina.
Amin. Tetap istiqamah. Salam sehat dan sukses selalu ya Bu. Tetap Semangat.
Terima kasih Bunda Anni. Hakikat hidup, agar kita istiqamah di jalan ilahi. Sukses untuk Bunda.
Puisi yang semakin keren bu Ririn semoga semakin sukses selalu
Terima kasih Pak Supriyanto. Semoga terhibur. Sukses untuk jenengan. Barakallahu fiikum