MENGAPA BURUNG JALAK BERADA DI PUNGGUNG KERBAU?
Pagi itu Reihan dan Ayah berkunjung ke rumah Paman Hamzah. Ayah mengajak Reihan berjalan-jalan di sepanjang persawahan. Pagi yang sejuk setelah semalam diguyur hujan. Daun-daun padi terlihat basah oleh air hujan. Kumbang-kumbang beterbangan ke sana ke mari. Matahari mulai menampakkan sinarnya sehingga suasana persawahan mulai menghangat. Reihan dan Ayah menyusuri pematang sawah, hendak menengok kandang kerbau milik Paman Hamzah.
Setelah beberapa lama berjalan di pematang sawah, mereka sampai di kandang kerbau milik Paman Hamzah. Ada empat ekor kerbau dewasa dan dua anak kerbau di dalamnya. Ada yang asyik mengunyah rumput. Ada yang sedang berkubang di lumpur. Reihan sangat takjub, ia belum pernah melihat kerbau di rumahnya yang terletak di kota. Ada banyak pertanyaan dalam otaknya mengenai kebiasaan kerbau.
Tiba-tiba sekawanan burung jalak terbang rendah dan berada di punggung kerbau. Kawanan burung jalak nampak asyik mematuk-matuk sesuatu di punggung kerbau. "Lihat Ayah, burung jalak senang sekali berada di punggung kerbau. Apa yang sedang dimakan di punggung kerbau Ayah," tanya Reihan sangat penasaran. "Betul sekali Reihan, mereka sedang membersihkan kutu dan binatang pengganggu di tubuh kerbau. Proses itu dinamakan simbiosis mutualisme, yaitu hubungan saling menguntungkan," kata Ayah memberikan penjelasan. "Maksudnya Ayah?," tanya Reihan lagi."Ya, kerbau beruntung karena burung jalak membersihkan punggungnya dengan cara memakan parasit di tubuhnya, sedangkan jalak mendapatkan makanan dari tubuh kerbau. Hubungan yang saling menguntungkan," jawab Ayah lagi. Reihan mengangguk puas sambil mengacungkan jempolnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ceritanya Bu Ririn. Salam literasi.
Terima kasih atas apresiasinya Bubda Alina. Semoga Bunda terhibur. Sukses untuk Bunda. Barakallahu fiikum.
Cernak yang sangat mantul...salam sehat dan sukses selalu bu Rin