Musim kemarau panjang menimbulkan kekeringan dan membuat banyak daerah gagal panen. Banyak hewan yang biasa bergantung pada hasil panen petani ikut merasakan kesulitan mencari makan. Mereka mengais-ngais apa saja yang bisa dimakan. Misalnya dari rerumputan yang masih tumbuh agar anak-anak mereka tak ikut merasakan kelaparan. Termasuk keluarga burung jalak, mereka mencoba mencari makanan apa saja dari dahan-dahan pohon yang masih bisa dimakan. 

Sekawanan merpati putih yang dipelihara oleh saudagar kaya sangat beruntung. Ia masih bisa menikmati biji-biji jagung pilihan dan makanan tambahan lainnya hingga mereka tetap tumbuh sehat dan tak perlu bersusah payah mencari makanan di alam. Suatu hari merpati mengitari alam sekitar tempat tinggalnya. Ia melihat burung jalak murung di dahan."Wahai jalak ada apa denganmu, kau terlihat murung?," tanya merpati. "Aku sedih tak punya persediaan makanan. Banyak sawah yang gagal panen, sementara anak-anakku perlu makanan untuk tumbuh," jawab jalak sambil berurai air mata. "Datanglah ke rumahku tiap hari, akan kusiapkan makanan untukmu dan anak-anakmu,. supaya mereka tumbuh sehat," ujar merpati. 

Alangkah senangnya jalak mendapat uluran tangan dari merpati. Sejak saat itu ia rajin bertandang ke tempat merpati sekedar meminta makanan untuk anak-anaknya. Hingga anak-anaknya kuat mencari makanan sendiri dan musim hujan tiba. Para petani dapat menghasilkan panen kembali. Jalak sangat berterima kasih atas kebaikan merpati yang gemar berbagi kepada sesama yang membutuhkan.