Pagi ini bel sekolah sudah berbunyi, para siswa memasuki kelas. Bu Riza sudah berada di kelas dan memeriksa kebersihan badan dan pakaian siswa. Anak-anak duduk dengan tenang. Satu persatu kondisi Siswa dicek. Ada siswa yang lolos karena kondisi kebersihan badan dan pakaian sudah memenuhi syarat. Ada siswa yang mendapat catatan karena belum memenuhi syarat. Jika kuku mereka panjang, maka Bu Riza memotongnya. Jika pakaian seragam mereka tak rapi, maka mendapat teguran. Demikian juga jika rambut siswa terutama laki-laki sudah panjang dan waktunya memotong, maka siswa tersebut mendapat teguran.

Dino mendapatkan teguran dari Bu Riza, karena rambutnya sudah panjang hingga terkesan awut-awutan. Dino mengangguk saat bu Riza memegang rambutnya dan memberikan peringatan agar segera memotong rambutnya. Dino berjanji sepulang sekolah ia akan memotong rambut bersama ayahnya. Tentu bu Riza senang dengan kesungguhan niat Dino.

Ada beberapa pertanyaan bergejolak dalam hati Dino berkaitan dengan rambutnya. "Bu guru mengapa rambutku terus memanjang dan tak terasa sakit saat dipotong?," tanya Dino sambil mengacungkan jari. "Pertanyaan yang baik Dino. Pertumbuhan rambut ditentukan oleh hormon androgen. Rambut kalian dapat tumbuh rata-rata 15 cm per tahun lhoo. Rambut memiliki akar yang berada di bawah kulit. Sel-sel rambut yang muncul di permukaan kulit pada helai rambut tak lagi hidup, sehingga tak terasa sakit saat dipotong," jawab bu Riza berusaha memberikan penjelasan. "Waah hebatnya rambut kita," kata Dino berkomentar. "Betul sekali Dino, kehebatan rambut kita menunjukkan betapa besar rasa kasih sayang Allah SWT kepada makhluk ciptaanNya," tambah bu Riza. Anak-anak mengangguk mengagumi ciptaan Allah berupa rambut