Pagi ini Kakek mengajak Naufal berjalan-jalan di pematang sawah untuk melihat kondisi padi di sawah Kakek. Alangkah girangnya hati Naufal karena bisa melihat lebih dekat bulir-bulir padi yang menguning seperti emas. Nampak padat isi bulir padi yang mengayun-ayun di tangkainya dan basah oleh embun semalam, padi milik Kakek sebentar lagi siap dipanen. Naufal membuntuti langkah Kakek mengelilingi pematang sawah.

Ketika sampai di tengah-tengah pematang sawah langkah Naufal terhenti. Ia melihat makhluk cantik dan imut, berbadan bundar, dan terdapat motif bintik-bintik di punggungnya. Makhluk cantik itu sedang terbang rendah di daun padi. Karena terdorong oleh rasa penasaran, Naufal mendekati Kakek. "Lihatlah Kakek ada makhluk yang cantik dan imut di tengah sawah," kata Naufal sambil menunjuk pada sang kumbang. Seketika langkah Kakek terhenti dan melihat apa yang ditunjuk oleh Naufal. "Itu adalah kumbang merah. Ia adalah sahabat petani karena pembasmi hama dan ramah lingkungan yakni memakan kutu daun, ulat, dan serangga perusak tanaman," jawab Kakek.

Kakek telah berhasil menangkap seekor kumbang dan menunjukkan pada Naufal. Naufal sangat takjub dan berusaha memegang sang kumbang. "Lepaskan kumbang ini nak," ujar Kakek. Naufal mengangguk mematuhi perintah Kakek dengan melepaskan sang kumbang cantik. "Naufal, kumbang ini ditemukan di seluruh dunia terutama di wilayah-wilayah tempat hidup tanaman yang menyediakan makanannya.," tambah Kakek. "Kumbang ini di negara asing dinamakan lady bug, cantik yaa seperti tuan puteri " kata Kakek. "Betul Kakek, seperti dalam film miraculous lady bug yang pernah aku tonton Kek," jawab Naufal bersemangat. Kini ia semakin tahu manfaat kumbang bagi petani dan bagi alam.