SINDEN YEKTI
Namanya Yekti, berasal dari pedukuhan Mleri, Desa Pertapaan. Umurnya baru menginjak tujuh belas tahun. Suaranya merdu, titisan dari simbok Sekar ibunya yang dulu juga berprofesi sebagai sinden. Latihan olah vokal yang langsung dibimbing oleh Simbok membuatnya dengan cepat menguasai gending-gending Jawa. Gayanya yang kenes dan raut wajah yang tirus, bodi langsing semampai dan kulit kuning langsat membuatnya cepat mengorbit menjadi sinden anyar yang digandrungi banyak pria.
Pak Sastro, laki-laki berumur enam puluh tahun adalah juragan selipan padi di Desa Pertapaan. Ia sangat gandrung dengan talenta dan kecantikan Yekti. Setiap Yekti nyinden, ia tak pernah absen untuk bekso dan memberikan tips kepada Yekti dalam jumlah yang tak tanggung-tanggung. Pak Sastro amat bangga jika disebut sebagai lelaki kaya yang royal. Hobinya berganti-ganti istri seperti berganti baju, jika sudah bosan dibuang dan ganti istri. Pak Sastro kali ini sibuk mengatur strategi agar Yekti jatuh hati dan mau dinikahinya meski usia mereka terpaut empat puluh tiga tahun. Pak Sastro tak peduli, karena baginya uang bisa membeli dunia.
Hari ini Yekti duduk merenung, di bangsal RSJ Radjiman Wediodiningrat. Kenangan pilu telah membuatnya trauma pada selendang sinden dan gending-gending Jawa. Simbok Sekar dengan telaten mengusap rambut, mengelus-elus tangan Yekti. Sesekali titik air mata menetes di pipi Yekti. Sesekali jeritan berontak jiwanya menyayat hati. Usaha Pak Sastro merudapaksa Yekti setelah penolakan lamarannya telah melabilkan jiwa sucinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya Allah, akhir yang memilukan. Smg Yekti kembali semangat.
Terima kasih atas support Bunda Ernasari. Salam sehat dan sukses. Barakallahu fiikum
semoga ini bukan kisah nyata ya bun
Betul sekali Bunda. Ending yang miris. Sukses untuk Bunda Murni. Barakallahu fiikum
Betul sekali Bunda. Ending yang miris. Sukses untuk Bunda Murni. Barakallahu fiikum
Pentigraf yang keren...semoga Yekti bisa pulih kembali ...salam sehat selalu Bun
Terima kasih Bunda Wiwik sudah berkenan SKSS dan mengapresiasi karya saya. Semoga terhibur. Salam sehat dan sukses. Barakallahu fiikum
Yaa Allah..Semoga Allah kuatkan Mbak Yekti dan Bu Sekar. Aaamiin.
Terima kasih Bunda Istifadah atas apresiasinya. Salam sehat dan sukses untuk Bunda. Barakallahu fiikum.