Pagi yang cerah di musim kemarau. Cuaca cenderung panas. Angin berhembus kencang, membuat ranting-ranting bergoyang dan beberapa daun berguguran. Banyak orang yang merasakan kepanasan. Alya tentu sangat suka jika ia bermain air di ember kamar mandi sambil membawa bonekanya untuk dimandikan. Kegiatan ini bagi Alya sangat mengasyikkan karena dapat berendam sambil bermain.

Alya baru saja menenteng beberapa boneka untuk dibawa masuk ke kamar mandi, namun langkahnya terhenti. Jantungnya berdegup kencang. Seketika ia merasa ketakutan dan berteriak sambil lari mencari Ayah Bunda. "Ayaah ada ulaar, Alya takuut " teriak Alya. Tentu seisi rumah menjadi kaget. Saat Alya menunjukkan tempat ia melihat ular, Ayah dan Kakak Alfan menyisir tempat tersebut. Benar, ternyata seekor ular masih berlenggak-lenggok di situ. Tanpa berpikir panjang, Ayah mencari dua tongkat panjang dan digunakan oleh Ayah dan Kakak Alfan untuk mengeluarkan ular dari dalam rumah. Ternyata pintu samping rumah terbuka, membuat ular leluasa masuk ke dalam rumah.

Bunda segera menenangkan Alya, bahwa bahaya sudah berlalu, dan mereka harus tetap waspada. Alya sangat penasaran. "Bunda, mengapa ular masuk ke dalam rumah kita?," tanya Alya. "Betul sekali nak. Ular suka mencari tempat gelap dan lembab untuk berlindung. Mungkin juga di rumah kita ada sumber makanan seperti tikus, karena tikus adalah sumber makanan utama ular. "Oo, ular suka makan tikus ya Bunda, lalu apa yang bisa kita lakukan agar ular tak masuk rumah kita?," tanya Alya. Kita harus menjaga kebersihan rumah dan menutup lubang yang dapat memancing ular masuk ke dalam rumah Kita, seperti menutup pintu,, kita juga harus selalu waspada pada bahaya ular" ujar Bunda sambil merangkul tubuh Alya agar hilang rasa takutnya. Kini batin Alya lebih tenang berada di dekat Bunda.