Contoh Salah, Berfaedah!

#tantangangurusiana

#hari ke-89

Tanpa kita sadari, sejak kecil kita banyak diberikan berbagai contoh salah dalam menjelaskan satu hal yang benar. Misal, Bu guru yang menjelaskan penjumlahan, 1 + 1 = 2 (contoh benar). Tidak boleh 1 + 1 jadi 11 (contoh salah pertama), bukan pula 1 + 1 = 0 (contoh salah kedua), apalagi 1 + 1 jadinya aku sayang ibu (contoh salah ketiga). Di sini hanya ada satu contoh benar dan dijelaskan dengan tiga buah contoh salah.

Dalam baris berbaris, ketika kita diminta untuk bersikap sempurna, maka kita akan diberi contoh suatu sikap dimana badan berdiri tegak, kedua tangan dikepal lurus disamping jahitan celana, kaki membentuk segitiga lancip dan pandangan mata lurus ke depan. Untuk menjelaskan sikap sempurna ini, biasanya pelatih akan menunjukkan beberapa contoh yang salah dalam bersikap sempurna. Misal, posisi kedua kaki yang terbuka (contoh salah pertama), kepala yang tolah – toleh (contoh salah kedua), tangan yang bergerilya untuk garuk-garuk (contoh salah ketiga), dan sebagainya.

Bahkan, dalam memlilih istri pun biasanya juga diberikan arahan yang berasa perintah fardhu ‘ain, dituruti pahala, ditinggal dosa. “Nak nanti kalau kamu cari istri, pilihlah yang seperti ibumu, rajin, perhatian, pengertian, dan jago masak” (contoh benar). “Jangan seperti bu Jum yang crewet (contoh salah pertama), bu To yang suka ngegosip (contoh salah kedua), bu Minah yang boros (contoh salah ketiga), bu Mar yang males bersih-bersih (contoh salah keempat), bu Sih yang suka ngomel-ngomel (contoh salah kelima), dan bu Ning yang suka keluyuran (contoh salah keenam).”

Termasuk juga bagi penulis buku, pastinya akan dimintai sinopsis dari apa yang ditulis dalam bukunya tersebut. Untuk memahami penulisan sinopsis buku yang benar-benar “benar”, hehehe, mungkin diperlukan juga latihan membaca sinopsis yang banyak salahnya. Sebagai contoh sinopsis berikut:

Menengok Keseharian dengan Sain

Oleh: Risa Asnawi

Haruskah beras dicuci hingga airnya bening sebelum dimasak? Amankah styrofoam kita jadikan wadah makanan dan minuman? Lalu, bolehkah kita mengisi ulang botol air mineral berkali-kali? Tentunya, masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai hal yang ada atau terjadi dalam keseharian kita.  

Banyak masyarakat salah kaprah memahami berbagai hal yang ada atau terjadi dalam keseharian kita. Buku ini mencoba mengulas berbagai kesalahkaprahan tersebut berdasarkan fakta-fakta ilmiah yang ada. Dengan demikian, masyarakat diharapkan tidak lagi mengalami kesalahpahaman yang dapat merugikan.

Dalam buku kecil ini terdapat manfaat yang besar. Segera miliki buku keren ini dan dapatkan segala kebermanfataannya!

Ayo silahkan temukan berbagai kesalahan dalam sinopsis di atas. Tuliskan masukan Anda dalam kolom komentar. Terimakasih.