SEBENTAR SAJA

(Pintaku hanya satu)

bagian 2

Sampai di kafe kami memesan makanan dan minuman alakadarnya karena kami ga punya banyak uang, maklum anak sekolahan kan masih minta uang sama ortunya, hehe..

“Nia, bisa kau ceritakan padaku ada apa denganmu?”. 

Nia pun menghela nafas se dalam-dalamnya,,lalu dia membuka mulut tuk berkata sesuatu dengan suara terdengar gemetaran. 

“Sri,,aku mau cerita tapi kau janji jangan ceritakan lagi sama siapapun ya”.

Mereka menghentikan pembicaraan ketika pelayan datang membawa pesanan mereka. “Terima kasih mbak. Kataku pada pelayan itu”. 

Nia melanjutkan curhatannya. “Kamu tau kan mamaku udh seminggu pulang dari luar negeri”.

“Semalam mamaku bilang kalau aku udah dijodohin dan malam ini keluarganya akan datang kerumah tuk melamarku”.

"Lho,,ga apa- apa..kan kita udah ujian tinggal tunggu kelulusan aja, mungkin kamu udah deket jodohnya, sedangkan aku belum ga tau kapan”. Sambil mencubit manis pipinya Nia. 

Eh sebenarnya aku juga belum mau nikah secara masih muda dan baru keluar SMA..iihh ga kebayang kalau langsung punya anak ngurus semua sedangkan aku sendiri masih manja sama mamaku,,hihi,,gumamku dalam hati.

“Aku takut Sri,,aku takut”.

“Iya, itu wajar karena lahir batin kamu belum sepenuhnya siap, Nia”.

“Bukan..bukan itu ketakutanku”.

“So what,, Nia?”.

“Aku..aku..Nia pun tertunduk, meneteskan air matanya dan tidak bicara lagi”.

“Apa Nia, apa yang sebenarnya terjadi?”.

“Aku sudah ngga suci, aku nyesel..aku nyesel..hiks..hiks. Nia pun semakin menangis”.

“Apaaaaaaaa….!!!”.