SEBENTAR SAJA

(Pintaku hanya satu)

#Tagur_365_7

“ngapain berdiri disitu, cepat ambil kemeja saya”

Sambil menunduk, Nia pun menuju lemari dimana kemeja itu disimpan, dan memang terletak diantara tumpukan baju lainnya di dalam lemari, lalu diberikannya kemeja itu dengan mata ditutupi tangannya yang putih dan lentik

“Apa ini? Kemeja lecek kau kasih ?

“Maaf kak, saya setrika dulu kemeja nya”

“Huh..saya jadi kesiangan kerja gara – gara kamu” sambil melemparkan kemeja itu ke wajah Nia.

Lalu Roni pun beranjak menuju garasi dengan maksud menyalakan kendaraannya. Setelah beberapa menit, Nia menghampiri suaminya bermaksud memberikan kemeja itu.

Ketika suaminya sedang mengenakan kemeja, Nia mengingatkannya untuk sarapan dulu. Namun tanpa dilihat sajian makanan yang Nia siapkan semenjak pagi, suaminya langsung pergi dan tanpa pamit kepada Nia.

Setiap hari Nia diperlakukan sama oleh suaminya, salah sedikit marah dan selalu dicuekin. Ketika ada maunya baru bicara. Apa yang Nia lakukan selalu salah di matanya.

Setiap malam Nia selalu berdoa agar kehidupannya lebih baik, Nia tidak berharap banyak suaminya dapat mencintainya karena Nia berpikir kalau dia sudah berdosa sehingga tidak layak mendapatkan cinta suaminya.

“Yaa Tuhan, Aku memang telah berdosa, Engkau memberi aku suami yang benar- benar membuat hati ini terluka oleh sikapnya, namun aku sadar derita ini mungkin akibat dosaku yang sangat besar. Tapi Tuhan, ampunilah dosaku, aku yakin Engkau Maha pemaaf dan sebaik-baiknya penolong. Berilah aku kesempatan untuk bertaubat. Aku berharap suamiku bisa menerimaku apa adanya dan dia selalu ada dalam lindungan-Mu. Aamiin“.

Dengan meneteskan air mata penyesalan dan suara yang lirih, Nia menutup doa nya dengan bersujud pasrah kepada-Nya.