SEBENTAR SAJA

(Pintaku hanya satu)

“Hai Nia, kamu sudah datang.. Oya lama ga ketemu,,gimana kemarin lamarannya”.

“Huss,,Nia menarik tangan Sri dan membawanya ke tempat yang sepi”.

“Jangan keras-keras bicaranya, nanti ada yang dengar”.

“Ok..ok..gimana,, lancar?”.

“Iya,,setelah lulus seminggu kemudian aku nikah”.

“Semoga semua lancar ya, aku berdoa buat kamu”.

“Makasih Sri”.

“Ehh kamu lihat Robi ga?”. Tanya Nia,

“Ngga, kenapa, mau ketemu?”. Ngapain cari dia, orang yang udah ngerusak masa depanmu”.

“Ngga Sri, justru aku ga mau ketemu, aku takut”.

“Hei kalian. Teriak Tini. Ayo pa guru sudah masuk kelas”.

Mereka segera masuk kelas dan walikelas mereka membagikan surat kelulusan satu persatu. Akhirnya Nia pun mendapatkannya,,

“Gimana lulus ga?”. Tanya Sri.

“Alhamdulillah, aku juga Sri”.

Semua siswa di sekolah itu tahun ini lulus semua.

Seminggu sudah berlalu, akhirnya pak Sanjaya menelpon ibu Salwa dan menanyakan kapan pernikahan anak mereka akan dilangsungkan.

Bulan Juli adalah hari pernikahan Nia dan Roni. Pesta pernikahan mereka di laksanakan di gedung dengan hiasan yang memukau, ijab kabul pun lancar diucapkan oleh Roni, banyak tamu undangan yang hadir. Pernikahan pun berjalan lancar. Namun sang pengantin tidak ada yang berseri-seri wajahnya, hanya sesekali menampakkan senyumnya dikala bersalaman dengan para tamu.