AYAH (TENTANG KEIMANAN, KETEGASAN DAN KESETIAAN)
AYAH
(TENTANG KEIMANAN, KETEGASAN, DAN KESETIAAN )
Mengenang ayah adalah mengenang sebuah perjuangan, keimanan, ketegasan, dan kesetiaan. Semua itu tergambar dalam perjalanan kehidupannya. Perjuangannya menjadi seorang ayah dimulai dari kesetiaannya pada ibu yang tidak pernah pudar walaupun dalam perkawinannya, ayah harus mengalami kehilangan anak pertama hingga anak ke lima secara berturut-turut. Bahkan dari 12 anak yang diberikan Allah, hanya 5 orang saja yang dapat diasuhnya hingga dewasa.
Disinilah dimulai ujian keimanan, perjuangan dan kesetiaanya. Saat itu ayah sempat meninggalkan ibu untuk sedikit menepis dukanya. Tetapi sebelum berangkat ayah meyakinkah ibu dengan kalimat “Kemanapun saya pergi dan seberapa lamapun saya pergi, saya tidak akan mengkhianati pernikahan, dalam hidup saya hanya ada satu pernikahan, apapun yang terjadi”. Keteladanan pertama yang saya dapatkan dari sepenggal cerita almarhum ibu ini adalah ayah adalah sosok yang memegang teguh komitmen dan kesetiannya, sebagai bentuk pertanggungjawabannya pada Allah tentang sebuah pernikahan.
Tidak cukup sampai di sini. Tahun 1966, saat ayah sudah memiliki 3 orang anak, ayah diuji dengan sebuah kecelakaan yang mengharuskannya menjalani operasi di perutnya. Dengan tubuh yang tidak lagi normal ayah tetap bekerja sebagai petani demi membesarkan anak-anaknya. Tahun 1977 ujian itu kembali datang dengan peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya tanpa sisa. Saat itu dengan tegar ayah memutuskan untuk pindah meninggalkan kampung halamannya.
Di daerah baru inilah ayah memulai perjuangannya untuk bangkit demi menghidupi anak-anaknya yang saat itu berjumlah 5 orang. Ayah memulai kehidupannya dengan membuka warung kecil dan kios pangkas rambut. Keterampilan yang ayah dapatkan saat menjadi tentara zaman Jepang ini menjadi salah satu mata pencariannya. Tapi ayah tidak puas dengan itu, Karena ayah pandai mengaji maka ayah memutuskan untuk mengajar ngaji seperti yang ayah lakukan saat di desa. Dengan menjadi guru mengaji ayah berharap, kehadirannya ini diterima oleh masyarakat. Usaha ayah tidak sia-sia, ayah akhirnya diangkat menjadi imam di Masjid Nurul Huda desa Adirejo, tidak tangung-tanggung selama 32 tahun ia memegang jabatan Imam di masjid itu. Tapi Allah benar-benar ingin menguji ketegaran dan keimanan ayah. Operasi pada perutnya harus diulang lagi bahkan dua kali berturut-turut pada tahun 1983 dan 1985.
Dengan kondisi seperti itu, ayah tetap tidak menyerah. Usaha keras tetap ia lakukan untuk menyekolahkan kelima orang anaknya bahkan sampai jenjang perguruan tinggi. Dengan tegas beliau mendidik kami untuk memegang teguh nilai-nilai agama. Meskipun dulu ayah susah untuk memiliki anak, tapi dalam mendidik kami ayah bersama ibu tidak pernah memanjakan kami. Ayah tidak segan menerapkan sanksi sabetan rotan kecil pada kaki dan telapak tangan kami jika ketahuan tidak mengerjakan salat atau tidak mengikuti pengajian rutin yang digelar setiap pagi dan sore di rumah kami. sebagai anak kami pun diberi tanggung jawab pekerjaan rumah, hal ini ayah lakukan agar kami tumbuh menjadi anak yang mandiri. tentu saja kewajiban ini disesuaikan dengan perkembangan dan usia kami.. Bila malam tiba, ayah dan ibu akan menemani kami belajar hingga pukul 21.00 WIB. meskipun mereka tidak bisa membantu mengajari kami tapi ketegasan ayah yang berpadu dengan kelembutan ibu mampu mengantarkan kami menamatkan pendidikan dengan baik bahkan berhasil bekerja di instansi pemerintah.
Tahun 1999, ibu meninggalkan ayah untuk selamanya. Dengan tegar ayah memimpin penyelenggaran fardhu kifayah ibu, bahkan saat pelepasan jenazah, ayah menyampaikan pidato dan doa musibah tanpa meminta orang lain untuk mewakilinya. Dengan ikhlas ia menerima jasad ibu di liang lahat dan menguburkannya
Setelah kepergian ibu, ayah menghabiskan hari tuanya bersama anak cucunya. Beliau tetap memegang janji setia pada almarhum ibu. 15 tahun setelah kepergian ibu, ayah menyusulnya. Meskipun kini ayah telah tiada tapi ketaladanan yang ia tinggalkan pada kami tentang keimanan, perjuangan, ketegasan dan kesetiaan akan tetap mewarnai kehidupan kami. Dalam setiap tarikan nafas kami selalu ada doa untuk laki-laki teladan yang kami cintai dengan sepenuh hati.
000
#Tagur hari ke 32
#LombaFebruari2021
#Ayah,PejuangKeluarga
Tentang Penulis:
Risdawati, lahir di kota Curup provinsi Bengkulu pada tanggal 02 Juni 1972. Alumni S2 FKIP/ Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu. Saat ini mengajar di SMP N 9 Rejang Lebong. Aktif dalam kelompok literasi di derahnya. Untuk berkomunikasi melalui surel [email protected] dengan no WA 0811734829


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
AYAH (TENTANG KEIMANAN, KETEGASAN DAN KESETIAAN), keren ulasannya
Makasih supportnya bu....
Kereeen ulasannya, Bunda. Semoga sukses dalam lomba. Salam literasi
Terimakasih atas doanya Pak, salam sukses juga buat Bapak.
Alfatihah buat Ibu dan Ayah. semoga menang Bu Cantik
Terimakasih doanya bu... Salam sukses juga buat Bu Elvina
Ayah penggerak keluarga ...mantap ulasannya, Bunda. Semoga sukses dalam lomba. Salam literasi..salam sukses.
Aamiin... Makasih Bu Suryani
Ayah yang hebat.
Mokasih mbak Eni sayang
Ayah yg hebat. Semoga menang Bun
Aamiin.... Makasih bu
Ayah keren di sayang dan di sanjung ya bun
Alhamdulillah.... Setiap ayah pasti punya keistimewaan bagi anak-anaknya
ayah segala galanya, keren, sukses selalu bu
Aamiin... Makasih bu
Kisah ayah kita kok mirip yah...tukang pangkas rambut dan guru ngaji. Salam kenal bunda Risdawati.
Iya Bu sama... Bedanya ayah saya veteran TNI AD, ayah ibu di AL
Tulisannya mantap bunda. Semoga masuk pemenang 123
Aamiin... Makasih doanya bu Siti