KITA KATAKAN
KITA KATAKAN
Kita katakan cinta
tapi datang hanya sekejap mata
mengingat-Nya seperlu saja
panggilan-Nya tak getarkan jiwa
Tak jua kita rasakan kasih-Nya yang melebihi luasnya samudera
lalu sebenarnya cinta apa yang kita punya?
Kita katakan Dia pembimbing langkah
tapi kita padamkan cahaya-Nya
berjalan dalam kegelapan jiwa
mencumbu dunia dengan asmara
larut dalam lalai dan lupa
Padahal telah Dia berikan cahaya seluas semesta
Lalu kekuatan macam apa yang membuat kita berpaling dari-Nya?
Kita katakan Allah menyertai kita
Kita katakan Allah mengawasi kita
tapi tak malu kita corengkan noda dalam langkah
mengunyah kebatilan di setiap masa
membuang malu di jalan raya
berpesta tanpa norma
Kita lupakan begitu saja sang Pemilik segala mata.
Dan jika kemudian Allah tinggalkan kita
barulah sesal mulai menyapa
saat luka menganga
derita meraja di jiwa
merangkai duka tanpa akhirnya
Masih beranikah hati menanyakan tentang cinta dan perlindungan?
#Tagur hari ke 358
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Makasih Pak Dede... Salam sehat dan sukses buat Bapak
kita katakan cinta. puisi uang dangat mempesona dengan diksi UG indah menewen. sehat selalu bunda Risdawati
Makasih Pak Tanil... Salam sehat dan sukses selalu buat Bapak.