Risdawati. M.Pd

Guru di SMP Negeri 9 Rejang Lebong provinsi Bengkulu Bekerja dan berbuat karena Allah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA PEMBENTUK KEPRIBADIAN IKHLAS
foto by koleksi pribadi

CINTA PEMBENTUK KEPRIBADIAN IKHLAS

CINTA, PEMBENTUK KEPRIBADIAN IKHLAS

Pribadi yang ikhlas hanya akan dimiliki oleh seseorang yang memiliki hati yang bersih dan cinta yang sempurna. Keikhlasan tidak akan terpenuhi jika seseorang tidak memiliki cinta yang utuh hanya kepada Allah. Maka itu berarti kecintaan manusia terhadap sesuatu selain Allah harus berani ia korbankan Ketika itu berhadap dengan kewajiban dan hak Allah terhadap dirinya.

Berbicara masalah cinta tentu akan menimbulkan banyak penafsiran. Hal ini disebabkan banyaknya objek yang dapat dicintai oleh manusia, diantaranya lawan jenis, harta dan kekayaan, jabatan dan kedudukan. Namun kali ini kita akan membahas masalah cinta yang berkaitan dengan keikhlasan kita sebagai hamba Allah.

Secara umum cinta memiliki 5 tingkatan. Tingkatan cinta yang paling rendah adalah timbulnya rasa simpati, dari rasa simpati akan timbul tingkatan berikutnya yaitu keinginan untuk menjadikan yang kita cintai sebagai curahan perasaan hati. Dari keterikatan hati ini akan berkembang ke tingkatan selanjutnya berupa perasaan rindu yang menuntut kebersamaan. Tingkatan selanjutnya adalah merasa asyik jika bersama. Jika keempat tingkatan tersebut sudah terpenuhi maka akan sampailah seseorang pada tingkatan tertinggi dari perasaan cinta yaitu pengabdian.

Pada saat seseorang telah memiliki kesempurnaan tingkatan cinta terhadap Allah, maka Allah akan menganugerahkan Si’qoh atau rasa kepercayaan yang terikat terhadap keberadaan dan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Rasa si’qoh inilah yang akan menjadi dasar dari keikhlasan manusia terhadap semua yang terjadi dalam kehidupannya bahkan terhadap apapun takdir yang Allah tetapkan bagi perjalanan hidupnya di dunia ini.

Tentu kita ingin tahu, adakah perasaan si’qoh telah diberikan kepada kita atau belum? Jawabnya adalah Ketika kita sudah mampu menjadikan sabar dan salat sebagai penolong kita, maka sesungguhnya itulah ciri-ciri si’qoh, seperti yang Allah firmankan dalam surat Albaqarah ayat 152-153 yaitu “Maka ingatlah kepada-KU, Akupun akan ingat kepadamu, Bersyukurlah kepada-KU, dan janganlah kamu ingkar kepada-KU. Wahai orang-orang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar”.

Semoga Ramadhan kali ini, dengan berbagai peringatan yang Allah berikan melalui pandemi Covid-19 ini mampu membuat kita menjadi hamba yang senantiasa mencari hingga mendapatkan cahaya Allah Subhanahuwata’allah.

#TANTANGAN HARI KE 78

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

waah.cinta ada 5 tingkatan..kayaknya cinta mempunyai makna yg berbeda..iklhas yg terberat..salam bu

12 May
Balas

Salam kembali Pak Eko... terimakasih untuk kunjunganya dan terimakasih untuk ilmu yang selalu dibagi.

13 May

Moga cahaya itu melingkari kita. Bersyukur pada-Nya dalam keikhlasan hati terpatri.

12 May
Balas

Aamiin... makasih mbak

12 May

Mantap bund... Salam

12 May
Balas

Makasi bu

12 May

Alhamdulillah, semoga kita termasuk orang orang yg selalu bersukur

12 May
Balas

Makasih Pak...

12 May



search

New Post